Seorang pekerja kasar kuli memerlukan karbohodrat lebih besar dibanding seorang pelajar. asupan gizi paling besar yang diperlukan seorang pelajar yaitu... a. karbohidratb. proteinc. vitamind. lemak jadi jawaban yang benar a atau c?? Iklan Iklan c. vitamin.... alasannya pelajar memerlukan pemikiran dan kecerdasan yg di lakukan oleh otak. smoga membantu kaka koq gw malah mau yang protein Iklan Iklan Jawabannya adalah karbohidrat adalah asupan paling utama dari berbagai asupan lainnya Iklan Iklan
Kehamilanmerupakan periode fisiologis-spesifik yang mana selama periode ini, kebutuhan zat gizi meningkat. Sebanyak 50-70% ibu hamil mengalami mual dan muntah terus menerus, berdampak pada kurang maksimalnya pembe- rian asupan gizi bagi ibu dan bayi. Keberlanjutan kondisi ibu dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan di dalam tu- buh yang berdampak pada status hidrasi ibu.
Nutritional intake is needed by every human being to fulfill his survival. Proper nutrition results in the fulfillment of nutrients so that they can fight the COVID-19 virus. Covid-19 is at risk for students, most of whom are still dependent on their parents. The aim of the study was to describe the nutritional intake during the pandemic for students. This study uses an exploratory narrative method, with a cross-sectional approach. The instrument is a geogle form. Sampling by purposive sampling. The results showed that respondents in the second semester were 18 people respondents aged 20-22 years were 27 people 79%, respondents had an allowance of Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 369CareJurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 2020, hal 369-382Tersedia online di mengutip Dewi, Novita., Maemunah, Neni., & Putri, M. Ronasari. 2020. Gambaran Asupan Nutrisi di Masa Pandemipada Ilmiah Ilmu Kesehatan, 83, 369-382Retrieved from ASUPAN NUTRISI DIMASA PANDEMIPADA MAHASISWANovita Dewi1, Neni Memunah2, Ronasari Mahaji Putri31,2,3Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Tribhuwana Tunggadewi MalangE-mail novita1unitri intake is needed by every human being to fulfill his survival. Proper nutrition results in thefulfillment of nutrients so that they can fight the COVID-19 virus. Covid-19 is at risk for students, mostof whom are still dependent on their parents. The aim of the study was to describe the nutritional intakeduring the pandemic for students. This study uses an exploratory narrative method, with a cross-sectionalapproach. The instrument is a geogle form. Sampling by purposive sampling. The results showed thatrespondents in the second semester were 18 people respondents aged 20-22 years were 27 people79%, respondents had an allowance of 24 uang saku juga berpengaruh padakonsumsi makanan bergizi yang menyatakan konsumsi pangandipengaruhi oleh sosial ekonominyaSulistyoningsih, 2011. Sosial ekonomidilihat dari uang sakunya. sehunggapembelian makanan yang bergizi dengankualitas dan kuantitasnya menjadi setara dengan adanyahubungan antara pendapatan keluargadengan status gizi pada anak dengan pvalue 0,012 Putri, 2015. Setara denganpenelitian Wulanta, Amisi, Punuh, 2019bahwa terdapat hubungan pendapatankeluarga dengan status gizi usia anak 24-59 bulan dengan p value pada 21responden. Setara hasil penelitianMyrnawati, Anita, 2016 bahwaadapengaruh langsung positif status ekonomidengan pola makan anak. Setarapenelitian Sebataraja, Oenzil, Asterina2014didapatkan tingkat sosialekonominya baik maka status gizinyabaik dan kurang berupa dan 6%,sedangkan tingkat sosial ekonomi rendahdiperoleh status gizi baik dan kurangberupa 15,7% dan 0% pada murid SD diarea pusat sayuran buah setiap hariHasil peneitian diperoleh sebagian besarresponden berupa semester 6 jarangmengkonsumsi sayuran buah setiapharinya. Berbeda dengan penelitianBahira 2012 bahwa 77,1% konsumsisayurnya kurang, sebanyak 92,1 % kurangasupan buah pada remaja 2012 membuktikankecenderungan remaja dewasa kurangmengkonsumsi buah dan dengan teori untukmemenuhi mengkonsumsi sayur danbuah sebagai syarat pemenuhan menu giziseimbangMitchell, 2012, salah satunyabanyak makan sayuran dan cukup buah-buahan Izwardy, 2019.Konsumsi sayuran buah setiap haridipengaruhi faktor pengetahuan,mahasiswa semester 6 pengetahuannyalebih baik, terkait lama studi. Setarapenelitian tidak ada hubungan antaratingkat pengetahuan gizi dengankonsumsi makanan yang berseratZuharia, 2013.Usia responden sebagianbesar pada penelitian ini 20-22 tersebut belum memiliki cukuppengalaman. Setara penelitian usia 21-22 376CareJurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 2020, hal 369-382sebanyak 46,1% yang menjadi respondenpada penelitian Cornia, I A, Adriani, M2018.Uang saku responden penelitian inihampir seluruhnya < 1,5 juta. Uangtersebut berada di bawah UMR kota,menyebaban prioritas dalam memenuhikonsumsi makanannya sesuai daripenelitian Dwira 2017 menyatakanresponden kadang-kadang, sarapannya dikantin menunya gorengan bakwan,mendowan, dan tahu 2011 mengemukakanfaktor sosial ekonomi yang cukupdominan dalam mempengaruhi konsumsipangan adalah pendapatan keluarga danharga, dalam hal ini berupa uang penelitian ini bertentangan denganteori Kemenkes 2020 kecukupan sayurdan buah untuk cegah tertular covid-19,makanan yang segar yang tidak diolahsetiap hari Giakoumis, 2020. Sesuaipenelitian tidak ada hubungan antaraasupan folat dengan fungsi kognitif padalansia Rahmawati, Pramantara, danPurba, 2012.Konsumsi VitaminHasil penelitian didapatkan bahwa hampirsetengahnya responden semester 6 berartisudah 3 tahun berada pada atmosfirkampus, terpapar informasi mengenaivitamin. Vitamin meliputi A, B1, B6, C,D, E, K, dll. bertentangan dengan teoribahwa kegunaan vitamin C saatpemindahan zat besi dari plasma ke hatidari bentuk transferin ke ferinitinAlmatzier, 2009, mereduksi zat besi daribentuk feri ke fero di usus yang berakibatmudah diabsorbsi, sekaligusmeningkatkan 4x lipat absorbsinya zatbesi jika bercampur dengan vitamin CAlmatsier, 2009. Menurut Almatsier2011 mineral dan vitamin contohnyapada sayur dan buah merupakan zat-zatorganikkompleks sangat kecil yangdibutuhkan. Peran nutrisi dalampertahanankan tubuh terhadap virusberupa mengkonsumsi berbagai jenisvitamin dan mineral meliputi Vitamin A,B, C, D, E, asam lemak omega-3 EPAdan DHA, selenium, seng, besi, tembagaZhang, Liu,2020, Stephensen danZunino. Dalam Ross, Caballero Cousins,Tucker, Ziegler, 2020 Vitaminberpengaruh terhadap sistem imun,vitamin A berperan pemeliharaan selepitel berfunsi dalam imunitasnonspesifik, vitamin C sebagaiantioksidan yang berperan dalanpenetralisir radikal bebas, vitamin Esebagai antioksidan yangmempertahankan integritas membranSiswanto, Budisetyawati, Ernawati, 2013. 377CareJurnal IlmiahI lmu Kesehatan 2020, hal 369-382Sesuai penelitian Adhini, 2011 bahwakecukupan vitamin A dan C tergolongnormal pada siswa atlet. Dewi danWirjatmadi 2017 konsumsi vitamintidak mencukupi pada atlet sebanyak 90%.Sukmajati 2015 kurang asupan vitaminB1, B6, C sebanyak 97,2%, Sesuai penelitian Utami,Juniarsana 2013 bahwa repondenmengkonsumsi vitamin A, C dan Edidalam suplemennya sebanyak 20%,40% dan 80%. lebih tinggi pada atletsepakbola konsumsi vitamin Cnya sebesar70% AKG 2014, lebih tinggi lagi padaatlet Wushu sebesar normalMutahaya, 2008, berbeda penelitianRahmawati, Pramantar, dan Purba 2012bahwa asupan vitamin B6, C, dan E yangkurang pada lansia sebanyak dan Berbeda denganpemberian vitamin A tidakdiberikan pada anak balita Fithiyana,2018.Faktor lain yang mempengaruhikonsumsi vitamin berupa uang konsumsi tersebutdipengaruhi oleh faktor daya dengan penelitian menyatakan50 % responden uang saku rendah padamahasiswa Hidayat, 2016. Berbedapenelitian Suci 2011 mahasiswamemiliki uang saku lebih dari nilai tengah700 ribu lebih banyak 52% pada 65 penelitian ini adalah hampirsetengahnya responden sesmester 2jarang mengkonsumsi makanan berigizi,hampir setengahnya responden berusaia20-22 tahun jarang mengkonsumsimakanan berigizi, hampir setengahnyaresponden memiliki uang saku < jutajarang mengkonsumsi makanan berigizi,hampir setengahnya responden sesmester6 jarang mengkonsumsi sayuran buahsetiap harinya, hampir setengahnyaresponden berusaia 20-22 tahun jarangmengkonsumsi sayuran buah setiapharinya, hampir setengahnya respondenmemiliki uang saku < juta jarangmengkonsumsi sayuran buah setiapharinya, hampir setengahnya respondensemester 6 jarang mengkonsumsi vitamin,hampir setengahnya responden berusia20-22 tahun jarang mengkonsumsisayuran buah setiap harinya, hampirseluruhnya responden memiliki uang saku< juta jarang mengkonsumsi berikutnya hendaknya menelitikorelasi konsumsi sayuran buah sertavitamin dan mineral dihubungkan dengan 378CareJurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 2020, hal 369-382kejadian kelainan gangguan tubuhsebagai dampaknya ketidakcukupanpemenuhan konsumsi S. 2009. Prinsip Dasar IlmuGizi. Jakarta Gramedia S. 2011. Gizi Seimbang dalamDaur Kehidupan. Jakarta GramediaPustaka Y, Kiernan K, MacIver NJ.2018 Changes in Nutritional StatusImpact Immune Cell Metabolism 9 A, Putra, A T A, Kahar, A AD A 2020. Deskripsi Status GiziAnak Usia 3 Sampai 5 Tahun padaMasa Covid 19 MURHUM JurnalPendidikan Anak Usia Dini 1 2, 16-27 2011. Hubungan AntaraAsupan Zat Gizi Dan KomposisiLemak Tubuh Dengan KapasitasDya Tahan Tubuh Atlet Di SekolahAtlet Ragunan Jakarta Skripsi,Institut Pertanian Bogor, Bogor.Diakses dari 2017. Ilmu Ggizi. YogykartaNuha EdiaArifin, Z. 2015 Gambaran Pola MakanAnak Usia 3-5 Tahun Dengan GiziKurang Di Pondok Bersalin Tri SaktiBalong Tani Kecamatan JabonSidoarjo, Online, 2010 Gizi Dalam DaurKehidupan. Jakarta BukuKedokteran 2012. Gizi Dalam DaurKehidupan. Jakarta Buku Evinaria. 2012. PolaKonsumsi Pangan, Hubungandengan Status Gizi Dan PrestasiBelajar Pada Pelajar SD di DaerahEndemik GAKI Desa Kuta DaeKecamatan Kerajaan Dairi PropinsiSumatra Utara. Skripsi. FakultasKesehatan Masyarakat UniversitasSumatra J. S. 2020. Surviving COVID-19A disease tolerance Advances. 2012Hubungan antarapengetahuan, gizi, kesukaan danfaktor lain dengan konsumsi buahdan sayuran pada remaja di 4 SMA diJakarta Barat. Skripsi FKM J. Yuan, S., kok, To,K. Chu, h., Yang, 2020. A familial cluster ofpneumonia associated with the 2019novel coronavirus indicating person-to-person transmission a study of afamily cluster. Lancet, I A, Adriani, M 2018 Hubunganantara asupan zat gizi makro danstatus gizi dengan kebugaran jasmanimahasiswa UKM taekwondo. Amertanutr 2 1, 90-96 K I, Wirjatmadi, R B 2017Hubungan kecukupan vitamin c danzat besi dengan kebugaran jasmaniatlet pencak IPSI Lamongan. MediaGizi Indonesia, vol. 122, 134– 379CareJurnal IlmiahI lmu Kesehatan 2020, hal 369-382140 2013 Hubungan AntaraPengetahuan Gizi, Sikap TerhadapGizi Dan Pola Konsumsi SiswaKelas Xii Program Keahlian JasaBoga di SMK negeri Fakultas TeknikUniversitas Negeri YogyakartaDevi, N. 2010. Nutrition and Food,Jakarta PT. Kompas MediaDwira, D H 2017 Hubungan polakonsumsi makanan dengan statusgizi mahasiswa semester IV jurusanDIV bidan pendidik di UniversitasAisyiyah Yogyakarta. SkripsiUniversitas AisyiyahFithriyana. 2018.hubungan pengetahuanibu tentang vitamin a denganpemberian vitamin a pada balita idesa kuantan sako tahun 2016 jurnaldoppler universitas pahlawan tuankutambusai vol 2 1, 50-57Giakoumis A 2020 A useful health &nutrition short guide for theCOVID-19 pandemic version 2 30Maret 2020 ThalassemiaInternational N, Rosidi, SU, YN. 2014.Hubungan Konsumsi Vitamin CDengan Kesegaran Jasmani PadaAtlet Sepakbola di Pusat Pendidikandan Latihan Olahraga Pelajar Jawatengah Jurnal gizi universitasmuhammadiyah semarang 32Hidayat, A 2016 Hubungan konsumsimakanan berisiko dan aktivitas fisikdengan status gizi mahasiswakampus x KediriJurnal Wiyata, 32, C., Wang, Y., Li, X., ren, L., Zhao,J., Hu, Y., . . . Cao, B. 2020. Clinicalfeatures of patients infected with2019 novel coronavirus in Wuhan,China. Lancet, D. S., E., Madani, F.,Kock, R., Dar, O., et The Continuing 2019-nCoVepidemic threat of novelcoronaviruses to global health-Thelatest 2019 novel coronavirusoutbreak in Wuhan, Journal of infectiousDiseaese, 91, 2012 Gambaran pola makandan status gizi mahasiswa kuliahklinik senior KKS di BagianObsgyn RSUD dr. Zainoel AbidinBanda Aceh Jurnal kedokteran syiahkuala volume 12 1, Hubungan pengetahuangizi dan asupan zat gizi karbohidrat,protein, lemak, zat besi, dan vitaminC dengan status gizi mahasiswiTingkat I Program Studi Gizi DiStikes Perintis Padang Kesehatan Saintika F, P, A K, 2020 Hasil RespondenPengetahuan Masyarakat TerhadapCara Pengolahan TemulawakCurcuma Xanthorrhiza dan KencurKaemferia galanga SebagaiPeningkatan Imunitas SelamaCOVID-19 dengan MenggunakanKedekatan Konsep ProgramLeximancer, Journal of Pharmacy 2 Panduan UntukSiswa Aksi Bergizi, Hidup SehatSejak Sekarang untuk KementerianKesehatan ibu tentang polapemberian makanan pendampingASI dengan status gizi bayi 6-24bulan di Wilayah Puskes-mas 380CareJurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 2020, hal 369-382Petumbukan Desa Nagarejo.[Skripsi].Medan Politeknik Kesehatan kesehatan RI. 2020. Panduangizi seimbang pada masa pandemiccovid-19” lindungi AA.2017.Hubungan antara pengetahuantentang gizi seimbang dengan IndekMasa Tubuh pada mahasiswa. ParentalInfluences on Children’s EatingBehaviour and Characteristics ofSuccessful Parent-FocussedInterventions. Appetite 6085-94Moehji.2009. Ilmu Gizi 2 PenanggulanganGizi Buruk JakartaPapas Barrea,L.,Savastano,S.,&Colao,A. 2020. Nutritionalrecommendations for CoVID-19quarantine. European Journal of ClinicalNutrition 74850–851 2008. Hubungan TingkatKonsumsi dan Status Gizi denganKesegaran Jasmani Pada Atlet Wushu diWisma Wushu JawaTengah. Niswah. 2016.Hubungan antara pola makan sehari–hari dan gaya hidup sehat denganprestasi belajar mahasiswapendidikan biologi UIN WalisongoSemarang. Anita. 2016. Pengaruhpengetahuan gizi,status sosialekonomi, gaya hidup dan pola makanterhadap status gizi anak StudiKausal di Pos PAUD KotaSemarang Tahun 2015 Jurnalpendidikan usia dini 102,213-232 Hubungan tingkatpengetahuan, asupan gizi, aktivitasfisik terhadap status gizi atlet sepakbola PS Kerinci Tahun. [Skripsi].Padang Program Studi S1 GiziSekolah Tinggi Ilmu KesehatanPerintis Sumbar, D. 2012. Hubungankonsumsi zat gizi, status gizi, danfaktor-faktor lain dengan statuskebugaran jasmani mahasiswadepartemen arsitektur FakultasTeknik Universitas IndonesiaSkripsi, Universitas Indonesia,Depok.Pratiwi, R. 2011. Analisis factorpredisposisi, factor pendukung danfactor pendorong terhadap polamakan pada siswi SMA YayasanPutri, NN, Sugini, PPS, Cintari L. 2018.Gambaran pola konsumsi zat gizimakro dan tekanan darah pada lansiadi Desa Sibanggede, KecamatanAbiansemal, Kabupaten BadungJurusan Gizi Poltekkes A Pramantara, IDP, Purba,MR. 2012. Hubungan asupan zatgizi mikro dengan fungsi kognitifpada lanjut usia Asupan zat gizimikro dengan fungsi kognitif padalanjut usia Gizi klinik Indonesia84,95-201. 381CareJurnal IlmiahI lmu Kesehatan 2020, hal 369-382 C. 2018. Hubunganaktivitas fisik, pengetahuan gizi danbody image dengan status gizi padaremaja putrid di SMK Negeri 6Sukoharjo. [Skripsi]. SurakartaProgram Studi Ilmu Gizi FakultasIlmu Kesehatan MG, Posangi, J, Manampiring,AE. 2020. Hubungan antarapengetahuan gizi, aktivitas fisik, danintensitas olahraga dengan status giziJurnal Kartini, A, Rahfiludin, Hubungan asupan zat gizi,aktivitas fisik, dan persentase lemaktubuh dengan kebugaran Kesehatan Masyarakat LR, Oenzil F, Asterina. 2014.Hubungan status gizi dengan statussosial ekonomi keluarga muridsekolah dasar di Daerah Pusat danPinggiran Kota Padang JurnalKesehatan Budisetyawati, & Ernawati, F.2013. Peran beberapa zat gizi mikrodalam imunitas. Gizii ndon, 361 CB dan Zunino and the immune Ross AC, Caballero B,Cousins RJ, Tucker KL, Ziegler TR,2014 editor. Modern Nutrition inHealth and Disease. Edisi Lippincott Williams &Wilkins601-10 S P 2011 Faktor-faktor yangberhubungan dengan pola makanmahasiswa kesehatan masyarakatFakutas kedokteran dan ilmukesehatan Universitas islam negerisyarif Hidayatullah 2015. Hubungan asupanzat gizi mikro dan komposisi lemaktubuh dengan tingkat kebugaranmahasiswa di UKM sepak bola UNYUniversitas MuhammadiyahSurakarta Skripsi Gizi untukkesehatan ibu dan anak. YogyakartaGrahaIlmuSusilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W.,Santoso, W. D., Yulianti, M.,Herikurniawan, . . . Yunihastuti, E.2020. Coronavirus disease 2019tinjauan literatur terkini. JurnalPenyakit Dalam Indonesia, 7.1, AP, Juniarsana, IW. 2013.Gambaran tingkat pengetahuan dantingkat konsumsi vitamin A,C,Epada ibu-ibu yang mengkonsumsisuplemen di Lala studio. SkalaHusada 102, C., Chen, X., Cai, Y., Xia, J., Zhou,X., Xu, S., . . . Song, Y. 2020. Riskfactors associated with acuterespiratory distress syndrome anddeath in patients with coronavirusdisease 2019. Pneumonia in Wuhan,China. JAMA Intern Med1807 from 382CareJurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 2020, hal 369-382 I. G., & Agusni, I. 2015.Penggunaan imunomodulator untukberbagai infeksi virus pada ilmu kesehatan kulit E, Amisi M D, Punuh M I2019, Hubungan antara statussosial ekonomi dengan status gizipada anak usia 24-59 bulan Di DesaKima Bajo Kecamatan WoriKabupaten Minahasa Utara. JurnalKESMAS 85, 34-41ZhangL, LiuY. 2020. Potentialinterventions for novel corona virusin china asystematic review J MedVirol. 101002 Hubungan tingkatpengetahuan gizi dengan konsumsimakanan berserat pada siswa MAN 3Rukoh Banda Aceh. Skripsi BandaAceh Universitas Syah Kuala ... Knowledge on nutritional health is essential as an effort in optimizing the immune system to prevent COVID-19 infection Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kemenkes RI, 2020. Dewi et al. 2020 reported that 94% of people in productive age do not consume sufficient nutritious food during the pandemic Dewi, Maemunah, & Putri, 2020. ...... Knowledge on nutritional health is essential as an effort in optimizing the immune system to prevent COVID-19 infection Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kemenkes RI, 2020. Dewi et al. 2020 reported that 94% of people in productive age do not consume sufficient nutritious food during the pandemic Dewi, Maemunah, & Putri, 2020. ...... 8 Changes in behaviour regarding consuming foods typically low in vitamins, such as vitamin A, affect the rise of ocular health disorders, particularly during the online learning period and the COVID-19 pandemic. [8][9][10][11][12] The behaviour of consuming carotenoids, a source of vitamin A, is in uenced by a person's level of education. 13 There has never been researched on the relationship between college students' knowledge and behaviour regarding consuming vitamin Acontaining foods and night blindness complaints. ...Background Night blindness is the first sign of vitamin A deficiency, which can lead to blindness if left untreated. This study aimed to determine the relationship between college students' knowledge and consumption of vitamin A-rich foods and the appearance of night blindness symptoms. Methods This cross-sectional study involved 409 students in their sixth semester at Sultan Agung Islamic University. A questionnaire was used to collect data on the level of knowledge and behaviour of vitamin A consumption. Low Luminance Questionnaire LLQ collected data on night blindness complaints. To determine the effect of each independent variable on the dependent variable, bivariate and multivariable binary logistic regressions were conducted. The p-value threshold for statistical significance was set at Results Bivariate analysis of the Chi-square test revealed that gender, study programme cluster, level of knowledge, and vitamin A consumption behaviour were significantly associated p < with night blindness symptoms. The logistic regression analysis results revealed that learning and behaviour regarding vitamin A consumption were associated with night blindness p < Vitamin A consumption is strongly associated with night blindness symptoms, with an odds ratio OR of 95% confidence interval [CI] whereas vitamin A knowledge showed an OR of 95% CI Conclusion The level of knowledge and behaviour regarding vitamin A consumption is related to night blindness in college students. This study advises students to maintain a healthy diet to prevent night blindness.... Sekelompok mahasiswa dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat asupan nutrisi mahasiswa di kampus. Menurut hasil evaluasi jawaban dari 108 sampel, mahasiswa semester enam mencakupi dari jumlah total responden dalam kategori semester; mahasiswa berumur 20-22 tahun mencakupi dari jumlah total responden dalam kategori usia; dan mahasiswa dengan uang jajan yang kurang dari juta mencakupi dari jumlah responden dalam kategori uang jajan Dewi et al., 2020. ... Edy Yulianto PutraAlissya Maidha FitriAdelineRaisyThe arrival of the COVID-19 Pandemic has caused the public to put more emphasis on their health, nutrition, and immunity to defend against contracting the virus. However, existing limitations over certain activities has directly affected financial conditions of the public; therefore, making them more inclined to order food using online services that are more often than not unhealthy. This is apparent in one study about the food consumption of teens during the COVID-19 Pandemic in Surabaya that shows 57% of 100 teens buy and purchase street food as much as three times in one day since the pandemic started. In addition to that, the public has found difficulty in engaging in physical activities outside their homes, hence the combination of the two increases the risk of deteriorating immunity and obesity. From that emerged the idea for the healthy snack business SweetPomo that can be the solution for this very problem. SeetPomo is an organic business idea with attainable price that makes use of sweet potatoes as its main ingredient. The purpose of SweetPomo of this business is to improve nutrition intake and help the public in lessening their unhealthy food consumption. The methods implemented are project execution and qualitative research where acquired data are secondary in nature in the form of articles, e-jounrals, and other publications in various sites. The result of this research depicts the plans and concepts of SweetPomo.... Hasil penelitian menunjukkan masih banyak responden yang memiliki pola konsumsi yang kurang baik sejalan dengan penelitian Dewi et al., 2020 bahwa hampir setengah responden semester dua jarang mengkonsumsi makanan bergizi berupa nasi, lauk, buah dan sayur, salah satu faktornya adalah daya beli. Begitu pula terkait pengetahuan terkait gizi dapat mempengaruhi seseorang melalui makanan yang dipilih, seperti memilih makanan dengan nilai gizi yang baik, masih banyak remaja yang memiliki pengetahuan terhadap gizi pada kategori kurang lebih dari 20% Selaindoong et al., 2020. ...Nor Isna TauhidahEvy NoorhasanahAbstrakPandemi Covid-19 memberikan dampak pada perubahan kebiasaan mahasiswa terutama kondisi sedentary lifestyle akibat banyaknya kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara virtual dan berubahnya pola konsumsi makan. Status gizi dapat dipengaruhi oleh asupan gizi yang dikonsumsi dan aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, dimana gizi yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga penting memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan level aktivitas dan pola makan dengan status gizi pada mahasiswa tingkat satu. Desain penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. menggunakan uji Spearman Rank. Sampel berjumlah 105 orang menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara level aktivitas fisik dengan status gizi, dan ada hubungan antara  variabel pola konsumsi makan dengan status gizi. Status gizi seseorang bisa diperbaiki atau dikontrol dengan meningkat pola konsumsi makan kearah yang lebih baik dan bisa didukung dengan aktifitas fisik sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing orang, guna mencegah munculnya berbagai penyakit akibat kurangan ataupun kelebihan kunci aktifitas fisik, pola konsumsi makanan, status giziAbstractThe Covid-19 pandemic has had an impact on alterations in student behavior, particularly the state of sedentary lifestyles as a result of the numerous virtual learning activities and alterations in eating habits. Good nutrition can boost body resistance, thus it's necessary to pay attention to things that can affect a person's nutritional status. Nutritional status can be changed by nutritional intake taken and daily physical activity. This study aims to determine the relationship between activity levels and eating patterns with nutritional status in first-year students. The design of this study is a correlation study with a cross sectional approach using the Spearman Rank test. 105 people make up the purposive sampling sample. The findings revealed a relationship between the variables of food intake patterns and nutritional status, but not between the amount of physical activity and nutritional status. In order to prevent the appearance of various diseases owing to lack of or excess nutrition, a person's nutritional status can be improved or regulated by increasing food consumption patterns in a healthier direction and can be supported by physical activity according to each person's body's physical activity, food consumption patterns, nutritional status... Asupan nutrisi perempuan dibandingkan pria, sebanding jumlah sampel yang diambil, Novita Dewi, Supriyadi, Errick Endra Cita JABJ, Vol. 11, No. 1, Maret 2022, 88-95 Komparasi Efektivitas Daun Salam syzygium polyanthum dan Jahe zingiber officinale terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 92 perempuan lebih banyak Dewi et al., 2020;Mokoginta et al., 2016. ...Novita DewiSupriyadi SupriyadiErrick Endra CitaDiabetes Mellitus Type 2 DMT2 is a major problem in health, the number of deaths, the high cost of care. DMT2 has an increase in glucose hyperglycemic due to insulin metabolism problems in the body. Giving bay leaf powder and ginger can reduce blood glucose in patients with T2DM. The aim of the study was to compare the effectiveness of bay leaves and ginger on blood sugar levels in T2DM patients. The population of all DMT2 patients was 30 people, a sample of 23 DMT2 patients, aged 35-70 years, all DMT2 patients who underwent treatment for 1 week, with a dose of 1 capsule twice per day as much as 1000 mg, analysis using paired test and T-Test. The results of the T-Test value study showed the effect of ginger powder consumption on blood glucose levels in T2DM patients. There is an effect of consumption of bay leaf powder on blood glucose levels in patients with T2DM. There was no significant difference between the consumption of ginger powder and bay leaf on blood glucose levels in patients with T2DM. The recommendation for further research is to conduct further research, prioritizing digging in more detail about confounding factors and observing these confounding factors.... WHO has recommended a balanced nutritional menu in the midst of the COVID-19 pandemic, meaning that every food menu must include complete nutrition, both macronutrients and micronutrients. However, to build a strong immune foundation building block, we must focus on protein intake UNICEF, 2020 ntake of protein and several other nutritional components will be met according to health standards Dewi et al., 2020, especially supported by the provision of health education. ...Novita DewiWahyu Dini MetrikayantoSupriyadi SupriyadiCovid-19 has been booming since December 2019, and is a serious concern in the world. The transmission of this virus is very fast, especially in patients who are hospitalized. So that as a precautionary measure of contracting this virus, actions can be taken in the form of enlightenment in terms of cognitive to the community, in this case in the form of Educational Interactive Communication in the form of Health Education. Health education for patients to meet adequate nutritional intake, so that it is hoped that the spread of this virus can be inhibited with high immunity obtained from varied, balanced nutrition, and all aspects of substances that the body needs can be fulfilled. The purpose of this community service is to provide health education to 15 patients. The method provided is in the form of service learning by providing health education to patients by visiting the patient one by one at each patient. The results of this community service were all participants who understand about nutritional intake, types of balanced nutrition, and things that increase immunity in preventing the transmission of covid-19 Linda WidayantiIka MustikaCovid-19 is a respiratory disease that has become a worldwide pandemic since 2020. Prevention of Covid-19 is by wearing a mask, washing hands with soap, keeping a distance, staying away from crowds, limiting mobility and eating healthy balanced nutritious food which is usually called "6M". Knowledge of the amount and type of nutritious food will affect the behavior of choosing and consuming these foods. Good nutrition will help a person to increase immunity, suppress inflammation and accelerate healing. This research aimed to analyze the effect of knowledge about the prevention of Covid-19 "6M" on the behavior of consuming healthy balanced nutritious foods. This research used an analytical observational method with a cross-sectional approach which was carried out on students of UIN Sunan Ampel Surabaya on 1st and 3rd grade from January to March 2022. The sample of this research was 186 respondents. Data collected through questionnaires distributed via google form link. Data analized by logistic regression with 5% confidence level. The results of this research indicated that there was a significant effect of knowledge about the prevention of Covid-19 "6M" on the behavior of consuming balanced nutritious healthy foods among students. The p value was with the regression equation obtained was y = It concluded that one point of knowledge about the prevention of Covid-19 "6M" will be followed by point of consuming healthy food behavior. OR = which means that someone with good knowledge of Covid-19 prevention "6M", has times possibility of having a good consumption behavior of healthy balanced nutritious food. Socialization of eating behavior patterns of healthy, balanced nutrition is very necessary for student to support physical health, increasing immunity before, during and after the Nur Mudayanti ZuhriFirmanda Dwi SeptiawanMoch. Aqilah HerdiansyahPandemi COVID-19 sudah membawa akibat yang cukup berubah bagi berbagai sektor di Indonesia terutama sektor kesehatan. rakyat yang terbiasa dibuat dengan aktivitas produktif di luar tempat tinggal lalu terpaksa harus bekerja dari rumah work from home. Hal tadi diperparah dengan adanya physical distancing dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM. Selama pandemi COVID-19 telah banyak mengubah emosional antar individu seseorang. Segala jenis restriksi tersebut di akhirnya bermuara menuju bentuk kesehatan masyarakat yang memburuk, baik secara fisik dan juga mental. Meningkatnya penggunaan sosial media serta gawai pada masyarakat terjadi karena kebijakan pemerintah yang tidak memperbolehkan masyarakatnya untuk beraktivitas diluar tempat tinggal Perekonomian yang terus memburuk pada Indonesia membentuk warga mengalihkan pekerjaan mereka dari yang mulanya bertatap muka menjadi sistem dalam jaringan online pada masa pandemi saat Rimelfhi SebatarajaFadil OenzilAsterina AsterinaAbstrakStatus gizi anak secara tidak langsung berkaitan dengan faktor sosial ekonomi keluarga. Jika status sosial ekonomi rendah maka kebutuhan makanan keluarga akan kurang terpenuhi sehingga anak akan memiliki status gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Suatu penelitian analitik secara cross sectional telah dilakukan terhadap 220 orang murid di SDN 08 Alang Lawas sebagai perwakilan SD di pusat kota Padang dan SDN 36 Koto Panjang sebagai perwakilan SD di pinggiran kota Padang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, pengukuran tinggi, dan berat badan anak. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan status gizi murid SD di pusat kota dengan tingkat sosial ekonomi baik sebesar 84,2% status gizi baik dan 6% status gizi kurang, sedangkan keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah didapatkan 15,7% status gizi baik dan 0% status gizi kurang. Pada daerah pinggiran kota dengan status ekonomi baik didapatkan 15,8% status gizi baik dan 64,7% status gizi kurang, sedangkan pada keluarga dengan status ekonomi rendah didapatkan 84,3% status gizi baik dan 100% status gizi kurang. Dari uji Chi-Square didapatkan nilai pearson Chi-Square x2 = lebih besar dari nilai x2 tabel = 7,815 dan nilai probabilitas p = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas yang bermakna yaitu p < 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Status gizi anak juga berhubungan dengan tingkat ekonomi keluarga, tingkat pendidikan ayah dan ibu serta jumlah anak dalam kunci Status Gizi, Status Sosial Ekonomi, Pusat Kota, Pinggiran KotaAbstractNutritional status of children is indirectly related to socioeconomic factors. If the low socioeconomic status family meals needs will not fulfilled so that the child will have malnutrition status. The purpose of this study was to determine the relationship of nutritional status and family socioeconomic status elementary students in the center and suburbs of Padang. An analytic study is cross-sectional was conducted on 220 students at SDN 08 Alang Lawas as representatives elementary in the city center of Padang and SDN 36 Koto Panjang as a representative elementary school on the in the suburbs of Padang. Data collection was conducted through questionnaires and measurements of height and weight of children. Data analysis was done using Chi-Square test statistics. The results were obtained nutritional status in the city center with good socioeconomic level of obtained a good nutritional status and 6% malnutrition, while families with lower socioeconomic levels obtained of good nutritional status and 0% malnutrition. In the suburban areas with good economic status of obtained a good nutritional status and malnutrition status, while in families with low socioeconomic status obtained a good nutritional status and 100% malnutrition. Of the Chi-Square test obtained value Pearson Chi-Square x2 = 71 004 is greater than the table value x2 = and the probability value p = is smaller than the value that is meaningful probability p < means that there is a significant relationship between the nutritional status of the family's socioeconomic status elementary students in the center and suburbs the city of Padang. Nutritional status associated with Economic level of families, father and mother's education level and number of children in Status, Socioeconomic Status, The City Center, SuburbsNatalia Megawati RoringJimmy PosangiAaltje Ellen ManampiringThe purpose of this research to determine the relationship between nutritional knowledge, physical activity with exercise intensity and nutritional status. The method used is quantitative research with the approach cross sectional study. Determination of sample was done by total sampling totaled 118 Church youth GMIM Kanaan Pinabetengan. Analysis of test data using spearman correlation coefficient. The results showed the nutritional status of the most many categories of normal fat skinny Knowledge of nutrition both categories less good Physical activity in the category of pretty less The intensity of the sport category better less good Spearman test between nutritional knowledge and nutritional status are known to have a relationship, be aware the value of significant 2tailed, namely The strength of the relationship moderates the positive direction. Spearman test between physical activity and nutritional status are known to have a relationship, be aware the value of significant 2tailed, namely The strength of the relationship moderates the positive direction. Spearman test between intensity of exercise and nutritional status are known to not have a relationship. The conclusion there is a relationship between knowledge of nutrition, physical activity and nutritional status. There is no relationship between exercise intensity and nutritional status on the youth of the Church GMIM Kanaan knowledge, physical activity, exercise intensity, nutritional status Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas fisik dengan intensitas olahraga dan status gizi. Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Penentuan sampel dilakukan secara total sampling berjumlah 118 pemuda Jemaat GMIM Kanaan Pinabetengan. Analisis data menggunakan uji koefisien korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan status gizi paling banyak kategori normal gemuk kurus Pengetahuan gizi kategori baik kurang baik Aktivitas fisik pada kategori cukup kurang Intensitas olahraga kategori baik kurang baik Uji spearman antara pengetahuan gizi dengan status gizi diketahui memiliki hubungan, diketahui nilai signifikan 2tailed yaitu Kekuatan hubungan moderat arah positif. Uji spearman antara aktivitas fisik dengan status gizi diketahui memiliki hubungan, diketahui nilai signifikan 2tailed yaitu Kekuatan hubungan moderat arah positif. Uji spearman antara intensitas olahraga dengan status gizi diketahui tidak memiliki hubungan. Simpulan ada hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas fisik dengan status gizi. Tidak ada hubungan antara intensitas olahraga dengan status gizi pada pemuda Jemaat GMIM Kanaan kunci pengetahuan, aktivitas fisik, intensitas olahraga, status giziRhosidatus SalamahABSTRAKLatar belakang Kebugaran jasmani merupakan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas fisik dengan mudah tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kebugaran jasmani akan menunjang kemampuan atlet namun diperlukan asupan yang memiliki kandungan zat gizi yang cukup dan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, aktivitas fisik, dan persentase lemak tubuh dengan kebugaran jasmani pada atlet taekwondo. Metode Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh atlet taekwondo anggota Klub HTC Central Semarang laki-laki dan perempuan sebanyak 50 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, subjek sejumlah 42 orang. Bivariat dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dan Rank Spearman. Multivariat dianalisis menggunakan uji regresi linier dengan variabel Tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi energi p = 0,528, r = -0,100 dan tingkat konsumsi lemak p = 0,741 r = 0,052 dengan persentase lemak tubuh pada atlet taekwondo. Ada hubungan antara tingkat konsumsi energi p = 0,035 r = -0,326 dengan kebugaran fisik pada atlet taekwondo. Tidak ada hubungan tingkat konsumsi lemak p=0,188 r=-0,207. Ada hubungan antara aktivitas fisik p=0,000 r=0,822 dengan kebugaran fisik pada atlet taekwondo. Ada hubungan antara persentase lemak tubuh p = 0,005 r = -0,422 dengan kebugaran fisik pada atlet taekwondo. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa aktivitas fisik merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kebugaran jasmani atlet taekwondo. Simpulan Penelitian ini merekomendasikan agar atlet dapat meningkatkan asupan energi guna mencukupi kebutuhan atlet, serta kebugaranHubungan aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan body image dengan status gizi pada remaja putrid di SMK Negeri 6 SukoharjoC RamadhanaRamadhana C. 2018. Hubungan aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan body image dengan status gizi pada remaja putrid di SMK Negeri 6 Sukoharjo. [Skripsi].Peran beberapa zat gizi mikro dalam imunitas. Gizii ndonBudisetyawati SiswantoF ErnawatiSiswanto, Budisetyawati, & Ernawati, F. 2013. Peran beberapa zat gizi mikro dalam imunitas. Gizii ndon, 36157-64. 116/113
PDF| p>The objective of this study was to analyze nutrient intake and nutritional status of menstruating and non-menstruating girls. This survey was | Find, read and cite all the research you
Jika tubuh kekurangan zat besi, tubuh akan semakin rentan mengalami anemia. Sementara itu, anemia dan kekurangan zat besi sangat berkaitan erat dengan penurunan kapasitas tubuh dan sistem kekebalan tubuh. Jika Anda sedang merencanakan kehamilan, lebih baik untuk mencukupi asupan nutrisi ini sebelum hamil, sehingga Anda tidak mengalami anemia. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada janin, seperti malnutrisi pada janin dan mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Banyak wanita memiliki kadar zat besi dalam darah yang rendah sebelum hamil karena darah selalu hilang saat menstruasi dan diperburuk dengan asupan makanan sumber zat besi yang rendah. Oleh karena itu, Anda yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya memperbaiki kadar zat besi dalam tubuh Anda untuk mencegah anemia saat kehamilan. Memiliki cadangan zat besi yang cukup sebelum hamil membantu tubuh ibu mempersiapkan kebutuhan zat besi yang diperlukan janin selama kehamilan. Makanan yang menjadi sumber zat besi, antara lain daging merah, daging ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, gandum, dan sayuran berdaun hijau, seperti bayam, brokoli, kale, lobak hijau, sawi hijau, dan sebagainya. Untuk membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan, sebaiknya Anda memakan makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi pada waktu yang sama. Hindari minum minuman berkafein saat Anda makan makanan yang mengandung zat besi. Minuman berkafein, seperti teh dan kopi, dapat mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh sehingga zat besi diserap tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit. 3. Kalsium Kalsium dikenal sebagai gizi yang baik untuk kesehatan gigi dan tulang, tapi kalsium ternyata menjadi salah satu nutrisi yang sebaiknya dipenuhi sejak sebelum hamil. Kalsium dapat membantu sistem reproduksi Anda bekerja lebih baik. Bahkan, kalsium mungkin dapat membantu sebagai cara cepat hamil. Manfaat nutrisi yang Anda konsumsi sebelum hamil ini adalah untuk pertumbuhan gigi dan tulang bayi saat Anda hamil nanti. Jika tubuh Anda kekurangan nutrisi yang satu ini untuk Anda dan bayi, tubuh akan memberikan kalsium dari tulang Anda untuk membantu pertumbuhan janin. Hal ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami osteoporosis pada masa depan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempunyai kadar nutrisi yang cukup dalam tubuh sebelum hamil. Rekomendasi asupan kalsium untuk wanita adalah 1000 miligram per hari, setara dengan tiga gelas susu atau produk susu lainnya. Kalsium dapat ditemukan dalam susu, yogurt, keju, salmon, sarden, dan nasi. 4. Yodium Yodium juga termasuk salah satu nutrisi atau zat gizi yang sebaiknya sebelum dan selama hamil. Pasalnya, yodium dibutuhkan saat hamil untuk membantu perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Kekurangan yodium saat hamil menimbulkan banyak risiko bagi bayi, seperti kerusakan otak dan cacat mental. Di samping itu, kekurangan yodium dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir prematur, dan kematian lahir. Asupan yodium yang cukup sebelum dan saat hamil dapat mencegah hal yang tidak diinginkan tersebut. Oleh karena itu, sebelum hamil sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan tubuh Anda akan nutrisi ini. Sebelum hamil, wanita direkomendasikan untuk mengonsumsi asupan yodium sebesar 150 mcg per hari. Sumber makanan yang mengandung yodium adalah produk susu, telur, seafood terutama yang berasal dari laut atau air asin. 5. Asam lemak omega-3 Nutrisi lain yang sebaiknya dipenuhi oleh seorang wanita sebelum hamil adalah asam lemak omega-3. Wanita membutuhkan banyak asam lemak omega-3 saat hamil. Asam lemak omega-3 ditransfer dari ibu ke janin melalui plasenta untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Asam lemak omega-3 dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf pusat, otak, dan retina pada janin. Asupan asam lemak omega-3 yang mencukupi ketika hamil berhubungan dengan perkembangan bayi setelah lahir. Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, nutrisi ini dapat membantu mengurangi kemungkinan kelahiran prematur hingga 58 persen. Dengan begitu, tak heran jika Anda disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini sebelum Anda hamil. Sumber asam lemak omega-3 yang paling baik adalah ikan dan minyak ikan. Namun, hindari ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi, seperti ikan hiu, ikan todak, dan ikan marlin. Kandungan merkuri tinggi pada ikan dapat membahayakan sistem saraf pada janin. Faktor lain yang harus diperhatikan sebelum hamil Tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi ata gizi sebelum hamil, ada beberapa faktor lain yang juga sebaiknya menjadi perhatian Anda sebelum Anda memutuskan untuk memulai program hamil. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. Memiliki indeks massa tubuh IMT yang normal Apakah Anda memiliki indeks massa tubuh IMT yang normal? Jika tidak, Anda perlu hati-hati karena memiliki IMT yang kurang dari normal maupun melebihi normal akan berdampak buruk bagi kesehatan janin. Ini merupakan salah satu faktor yang harus Anda perhatikan selain memenuhi kebutuhan nutrisi sebelum hamil. Perempuan yang pendek dan memiliki indeks massa tubuh yang kurang 30 kg/m2 atau mengalami obesitas, dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang besar dan berisiko mengalami obesitas pada usia anak dan berbagai penyakit degeneratif ketika dewasa. Perhatikan usia sebelum hamil Selain memerhatikan nutrisi yang harus Anda penuhi sebelum hamil, usia menjadi salah satu faktor yang juga cukup penting dalam kehamilan. Perlu diperhatikan usia ketika merencanakan kehamilan. Usia kehamilan yang terlalu dini seperti usia remaja, dapat menyebabkan janin dan ibu saling berkompetisi dalam mendapatkan makanan, karena masing-masing mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang lahir dari ibu yang masih remaja memiliki berat badan 200 gram lebih rendah dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu yang sudah dewasa. Kehamilan pada usia dini berisiko meningkatkan kejadian gizi kurang pada anak, sebesar 40%. Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun juga ternyata memiliki risiko mengalami komplikasi ketika kehamilan. Berbagai risiko komplikasi yang timbul jika Anda hamil ketika usia lebih dari 35 tahun adalah, mengalami diabetes gestasional, yaitu diabetes yang muncul pada masa kehamilan, tekanan darah tinggi, anak berisiko mengalami down syndrome, lahir prematur, dan keguguran.
WilayahJudul Visit; Timor Tengah Selatan: Statistik Pertanian Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2019: Timor Tengah Selatan: Analisis Hasil Survei Kebutuhan Data Kabupaten Timo
Asupan zat gizi makro karbohidrat, protein, dan lemak yang berasal dari sarapan adalah komponen utama penghasil energi yang berperan penting dalam meningkatkan keadaan status gizi siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo dengan jumlah 384 orang. Sampel diperoleh sebanyak 196 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data asupan karbohidrat, protein, dan lemak dikumpul menggunakan angket food recall 24 jam, sedangkan data status gizi siswa dikumpul melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi makro karbohidrat p=0,000; protein p=0,000; lemak p=0,000 dari sarapan dengan status gizi siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. Disarankan kepada siswa agar selalu memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi sehingga dapat mempertahankan keadaan status gizi yang optimal. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 Vol. 1 , No. 1 , Januari 2019 Copyright © 2019, JJHSR, p-ISSN 2623-0674 HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DARI SARAPAN DENGAN STATUS GIZI SISWA RELATIONSHIP OF INTEGRATED MACRO NUTRITION FROM BREAKFAST WITH STUDENT NUTRITION STATUS Sunarto Kadir Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Univeristas Negeri Gorontalo E-mail Abstrak Asupan zat gizi makro karbohidrat, protein, dan lemak yang berasal dari sarapan adalah komponen utama penghasil energi yang berperan penting dalam meningkatkan keadaan status gizi siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo dengan jumlah 384 orang. Sampel diperoleh sebanyak 196 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data asupan karbohidrat, protein, dan lemak dikumpul menggunakan angket food recall 24 jam, sedangkan data status gizi siswa dikumpul melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi makro karbohidrat p=0,000; protein p=0,000; lemak p=0,000 dari sarapan dengan status gizi siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. Disarankan kepada siswa agar selalu memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi sehingga dapat mempertahankan keadaan status gizi yang optimal. Kata kunci Asupan; Status gizi; Zat gizi makro Abstract Intake of macronutrients carbohydrates, proteins and fats derived from breakfast are the main components of energy producers that play an important role in improving the state of nutritional status of students. This research was conducted on students at MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. The aim of the research was to analyze the relationship between the intake of macronutrients and the nutritional status of students. The type of research used is analytic survey with cross sectional design. The population involved all of the students in grade VIII at MTs Negeri 1 Kota Gorontaloas many as 384 adolescents. The sample was 196 people taken by using purposive sampling technique. Data of carbohydrate, protein and fat intake were collected using 24-hour food recall questionnaire, while data on nutritional status of students were collected through measurements of height and weight. Data analysis using Spearman Rank correlation test. The results showed that there was a significant relationship between the intake of macronutrients carbohydrate p= protein p= fat p= from breakfast and the nutritional status of students at MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. It is recommended that the students should be aware of the food nutritional intake consumed so that they are able to maintain the nutritional status optimally. Keywords Intake; Macronutrients; Nutritional status 2 Vol. 1 , No. 1 , Januari 2019 Copyright © 2019, JJHSR, p-ISSN 2623-0674 1. PENDAHULUAN Masalah gizi yang utama dialami oleh para remaja diantaranya yaitu kelebihan berat badan/obesitas, kekurangan zat gizi, dan anemia defisiensi zat besi1. Menurut data Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, secara nasional status gizi anak remaja pada usia 13-15 tahun belum ada perubahan angka persentasinya. Prevalensi kependekan TB/U pada remaja usia 13-15 tahun yaitu 35,1%. Serta prevalensi status gizi IMT/U, persentasi kekurusan pada remaja usia 13-15 tahun yaitu sebanyak 11% dan persentasi kegemukan sebanyak 10,8%2. Salah satu penyebab rendahnya asupan zat gizi pada anak adalah kebiasaan makan. Sepertiga dari pemenuhan angka kecukupan gizi diperoleh dari makan pagi. Di Indonesia masih banyak anak yang tidak terbiasa ataupun melewatkan waktu sarapan, sedangkan yang sering sarapan mutu sarapannya masih rendah. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, 16,9%-50% anak usia sekolah dan remaja, serta rata-rata 31,2% orang dewasa tidak biasa sarapan. Anak sekolah mengkonsumsi minuman saat sarapan 26,1%, seperti air putih susu, atau teh dan 44,6% mengkonsumsi sarapan berkualitas rendah3. Melewatkan sarapan ataupun konsumsi sarapan yang tidak memadai dapat menyebabkan defisit zat gizi. Ketidakcukupan zat gizi karena kehilangan nutrisi yang ditimbulkannya jarang dapat dipenuhi oleh konsumsi makanan di waktu lain. Sarapan dapat memberikan dampak positif pada status nutrisi4. Sarapan dapat menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, diantaranya zat gizi makro yakni karbohidrat, protein dan lemak Zat gizi tersebut merupakan penghasil energi, meningkatkan pertumbuhan, dan berperan dalam metabolisme. Selain itu berperan dalam fungsi kerja otak yang menyediakan kadar glukosa bagi otak, serta sebagai alat transportasi aktif untuk otak5. Siswa MTs adalah siswa yang duduk atau sedang menutut ilmu di bangku sekolah menengah pertama. Siswa kelas VIII ditingkat MTsdigambarkan sebagai siswa yang tergolong usia labil dengan rentang usia 12,5-13,5 tahun, yang disebut remaja awal. Pada tahap ini merupakan tahap transisi untuk mulai mengenal satu sama lain, mengetahui keadaan sekolah dan mulai berani menunjukan sikap. Mereka cenderung lebih memanfaatkan lingkungan diluar rumah termasuk sekolah untuk mencari makanan kesukaan. Terpaparnya anak-anak ini dengan lingkungan, budaya, dan teman sebaya membuat mereka memiliki keputusan sendiri dalam berperilaku memilih makanan. Salah satunya adalah dalam memilih makanan yang di konsumsinya saat sarapan. MTs Negeri 1 Kota Gorontalo merupakan salah satu sekolah unggulan di Kota Gorontalo yang telah menerapkan ilmu gizi pada pelajaran muatan observasi awal pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Gorontalo pada bulan Agustus 2017 bahwa proporsi status gizi siswa diperoleh kekurusan sebesar 38,9% 22,2% kurus tingkat berat dan 16,7% kurus tingkat ringan, 36,8% normal, dan 24,3% kegemukan 7,9% kelebihan berat badan tingkat ringan, 11,1% obesitas tingkat I, serta 5,3% obesitas tingkat II. Dari 60 siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Gorontalo diperoleh 18 siswa 30,0% tidak pernah melakukan sarapan. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo, yakni pada bulan November sampai dengan Desember 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk menganalisis hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Gorontalo yaitu sebanyak 383 orang. Sampel kemudian diperoleh sebanyak 196 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui 3 Vol. 1 , No. 1 , Januari 2019 Copyright © 2019, JJHSR, p-ISSN 2623-0674 sebelumnya. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank, dengan bantuan program SPSS. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian 1 Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan Sumber Data Primer, 2017 2 Status Gizi Siswa Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Sumber Data Primer, 2017 3 Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan dengan Status Gizi Siswa Tabel 3 Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan dengan Status Gizi Siswa Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan 4 Vol. 1 , No. 1 , Januari 2019 Copyright © 2019, JJHSR, p-ISSN 2623-0674 Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan Sumber Data Primer, 2017 Pembahasan Hubungan asupan karbohidrat dengan status gizi siswa Tabel 3 diperoleh hubungan yang signifikan p value=0,000. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa atau responden yang berstatus gizi normal didapatkan paling banyak mengkonsumsi menu sarapan yang berasal dari sumber karbohidrat, seperti diantaranya nasi putih, nasi goreng, nasi kuning, roti, sereal, susu, gula dan lain sebagainya. Sedangkan yang berstatus gizi kurang asupan karbohidratnya kurang dari 15% AKG, dikarenakan siswa-siswa ini banyak dari mereka yang mengkonsumsi menu sarapan berasal dari sumber karbohidrat yang kurang, ada pula diantara mereka yang suka tidak menghabiskan makanannya ataupun makan dengan jumlah porsi yang sedikit. Karbohidrat adalah sumber penghasil energi paling utama, yang berperan sebagai pembangun bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Setelah semalaman tidur, baiknya makanan diawali dengan pasokan karbohidrat yang cukup, untuk menyeimbangkan berat badan 6. Hubungan asupan protein dengan status gizi siswa Tabel 3 diperoleh hubungan yang signifikan p value=0,000. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden yang memiliki kriteria asupan protein yang baik didapatkan paling banyak mengkonsumsi menu sarapan yang berasal dari sumber protein selain karbohidrat, seperti diantaranya telur, ikan, daging ayam, susu dan lain sebagainya. Sedangkan yang memiliki status gizi kurus dengan kriteria asupan protein yang kurang dikarenakan banyak diantara mereka kurang mengkonsumsi menu sarapan yang mengandung protein, ataupun kebiasaan yang tidak menghabiskan makanannya. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Fungsi utama protein yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain adalah membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh7. Peran protein dari sarapan sama halnya karbohidrat yang apabila dikonsumsi secara seimbang dapatmempertahankan berat badan. Hubungan asupan lemak dengan status gizi siswa Tabel 3 diperoleh hubungan yang signifikan p value=0,000. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa atau responden yang memiliki kriteria asupan lemak yang baik didapatkan paling banyakmengkonsumsi menu sarapan yang mengandung lemak kompleks seperti daging ayam,ikan dan lain sebagainya. Serta cara penyajian makanannya pun disajikan dengan cara digoreng menggunakan minyak. Sedangkan yang kurus dengan kriteria asupan yang masih kurang, kebanyakan dari mereka mengkonsumsi menu sarapan yang kurang mengandung lemak ataupun yang di goreng dengan minyak seperti hanya teh manis saja atau telur yang di rebus. Lemak adalah sumber energi kedua setelah karbohidrat, memberikan rasa gurih pada makanan sehingga paling digemari oleh anak-anak. Lemak menghasilkan kekenyangan yang lebih lama dari pada karbohidrat dan protein karena waktu untuk mencernanya paling lama8. Oleh karena itu apabila siswa-siswa mengkonsumsi zat lemak yang cukup pada waktu sarapan dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama sampai dengan waktu istirahat berikutnya. 5 Vol. 1 , No. 1 , Januari 2019 Copyright © 2019, JJHSR, p-ISSN 2623-0674 Responden yang memiliki status gizi normal, kecukupan gizi pada waktu sarapan tercukupi dengan baik, begitupun siswa yang memiliki status gizi kurus kecukupan gizi pada waktu sarapan masih belum tercukupi dengan baik. Hal ini dibandingkan juga dengan asupan gizi harian yang telah ditinjau peneliti berdasarkan Recall 24 jamkonsumsi makanan yang telah dikonsumsi oleh responden atau siswa selama 3 hari tidak berturut-turut. Jika dilihat dari asupan sarapannya sebagian besar siswa yang berstatus gizi kurang sering melewatkan waktu sarapan dan yang sering sarapan asupan gizinya tidak sesuai, seperti hanya mengkonsumsi teh manis, roti, atau air putih saja. Begitu pula jika ditinjau dari asupan gizi hariannya menunjukkan rata-rata dari mereka mengkonsumsi makanan yang cepat saji atau instan, serta banyak diantara mereka yang makan dengan porsi yang sedikit bahkan melewatkan waktu makan dan lebih memilih makan jajanan yang rendah kalori seperti somay/bakso pentolan. Siswa yang berstatus gizi normal setelah ditinjau dari hasil Recall 24 jam konsumsi makanannya selama 3 hari yang sama, bila dilihat dari asupan sarapannya baik halnya dibanding yang berstatus gizi kurang. Sebagian besar dari mereka mematuhi waktu makan pagi dengan baik dan asupan makanan dengan sumber gizi yang sesuai, seperti mengkonsumsi nasi goreng, bubur ayam, sereal, susu dan lain sebagainya. Begitupun jika dilihat dari asupan gizi hariannya rata-rata mereka makan dengan porsi makan yang baik, asupan gizi dari makanan yang sesuai serta menu makanan yang cukup lengkap, seperti menu makan yang terdiri dari nasi putih dilengkapi lauk-pauk serta sayuran dan lain sebagainya. Diantara semua siswa yang telah menjadi responden masih terdapat pula responden yang memiliki kriteria asupan zat gizi makro yang tercukupi namun termasuk pada kategori status gizi yang kurang dari garis normal. Hal ini dikarenakan salah faktor internal dari dalam diri siswa yaitu penyakit infeksi yang sering membuat para siswa ini jatuh sakit. Walaupun asupan gizinya terpenuhi pada waktu tertentu asupan energinya tidak sebanding dengan saat periode sakitnya karena pada umumnya anak-anak saat jatuh sakit jadi sulit untuk mengkonsumsi makanan sehingga kalori yang dihasilkan dipakai sebagai energi untuk melawan sakitnya. Hasil ini sejalan dengan penelitian Pahlevi dan Indarjo 2012 didapatkan bahwa terdapat hubungan antara penyakit infeksi dengan keadaan status gizi siswa di SDN Ngesrep 02 Kota Semarang p=0,001. Selain itu terdapat juga siswa yang berkriteria asupan zat gizi makroyang belum tercukupi namun termasuk dalam kategori status gizi yang lebih yaitu gemuk dan obesitas9. Hal ini dikarenakan oleh faktor genetik atau riwayat yang diturunkan oleh orangtua, meskipun asupan gizi yang kurang tetapi jika memiliki orangtua yang mengalami obesitas anak tersebut cenderung berisiko obesitas juga. Hasil ini sejalan dengan penelitian Permatasari 2013 pada anak SD di Kota Manado menunjukkan bahwa faktor Ibu dengan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya obesitas pada anak p=0,0510. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Yunawati 2015 tentang kebiasaan sarapan tidak berhubungan dengan status gizi anak sekolah dasar di Provinsi Nusa Tenggara Timurp>0,05. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti pengetahuan orang tua, serta kualitas dan kuantitas asupan energi dan protein sarapan yang rendah11. Terdapatnya hubungan asupan zat gizi makro dari sarapan dengan status gizi siswa pada penelitian ini karena terdapat faktor lain sebagai pendorongnya, seperti pendidikan dan pengetahuan gizi anak dari sekolah, kualitas dan kuantitas makanan yang tersedia dirumah, serta aktivitas penjualan makanan di lingkungan variasi status gizi pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Gorontalo disebabkan oleh berbagai faktor yang merupakan faktor pendorong yaitu faktor internal dan faktor ekseternal. Faktor-faktor yang termasuk dalam faktor internal adalah faktor genetik, utilisasi makanan, penyakit infeksi, aktivitas fisik dan pengetahuan gizi. Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal adalah faktor pendidikan dan pengetahuan orangtua, budaya, dan kebersihan lingkungan8. Faktor-faktor lain yang mendorong status gizi siswa didapatkan pada penelitian yaitu ketersediaan pangan dalam keluarga, kebiasaan makan yang salah serta pengaruh teman sebaya. Selain 6 Vol. 1 , No. 1 , Januari 2019 Copyright © 2019, JJHSR, p-ISSN 2623-0674 itu keseimbangan zat gizi makanan yang dimakan baik itu di waktu sarapan dan di waktu lain juga sangat mempengaruhi kecukupan gizi anak. Jika status gizi anak baik dan optimal, maka anak cenderung terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh masalah gizi. 4. KESIMPULAN Asupan zat gizi makro dari sarapan siswa sebagian besar berkriteria asupan yang baik yaitu karbohidrat 59,2%, 38,8%protein dan lemak 42,9%.Pengukuran status gizi pada siswa paling banyak yang berstatus gizi kekurusan37,3%. Ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi makro karbohidrat p=0,000; protein p=0,000; lemak p=0,000 dari sarapan dengan status gizi siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. Diharapkan kepada siswa untuk selalu memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi khususnya pada saat sarapan sehingga dapat mempertahankan keadaan status gizi yang optimal. DAFTAR PUSTAKA [1]Istiany, A. dan Terapan. Jakarta Remaja Rosdakarya; 2013 [2]Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Kesehatan Dasar Riskesdas 2013. Jakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;2013 [3]Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Kesehatan Dasar Riskesdas 2010. Jakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;2010 [4]Soedibyo, S., dan Gunawan, H. Kebiasaan Sarapan di KalanganAnak Usia Sekolah Dasar di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak UI FKUI;2016 [5]Barasi, M. a Glance. Ilmu Erlangga; 2007 [6]Hardinsyah & Aries M. 2012. Jenis Pangan Sarapan dan Peranannya Dalam Asupan Gizi Harian Anak Usia 6-12 Tahun Di Indonesia. Departmen GiziMasyarakat. IPB. [7]Proverawati, A dan Kusumawati, A. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta Nuha Medika; 2011 [8]Marmi. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta Pustaka Pelajar; 2013 [9]Pahlevi, A. & Indarjo, S. 2012. Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesmas. UNES. [10]Permatasari, I. R. Analisis Riwayat Orang Tua Sebagai Faktor Resiko Obesitas Pada Anak SD di Kota Manado. Jurnal Keperawatan. Manado UNSRAT; 2013 [11]Yunawati, I. Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tesis. UGM; 2015 Luh Eka Rahayu Ambarawati Purwaningtyas KusumaningsihI Gusti Ayu Wita KusumawatiKandungan air ikan tongkol sangat tinggi, menyebabkan ikan lebih mudah membusuk. Pindang sebagai salah satu pengawetan ikan tongkol dengan metode penggaraman, masih ditemukan bakteri yang mampu hidup di lingkungan berkadar garam tinggi. Olahan menu sarden pada penelitian ini menggunakan pindang tongkol. Pengolahan pindang tongkol menjadi sarden menggunakan nitrit dan kitosan sebagai pengawet. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kandungan protein, kalsium, natrium dan daya terima pada olahan sarden pindang tongkol dengan penambahan nitrit 0,01 mg dan kitosan 1,5%; 3%. Analisis kandungan protein menggunakan metode kjeldahl, untuk analisis kandungan kalsium dan natrium menggunakan metode spektrofotometer serapan atom. Hasil yang didapatkan kandungan protein tertinggi pada kelompok kontrol sebesar 24,36%, kandungan kalsium tertinggi pada kitosan 3% sebesar 75,53 mg/kg dan kandungan natrium tertinggi pada kitosan 1,5% sebesar 2047,0 mg/kg. Hasil uji organoleptik sarden pindang tongkol pada rasa, aroma dan warna memberikan hasil terbaik pada kitosan 3% sedangkan hasil uji organoleptik tekstur memberikan hasil terbaik pada kitosan 1,5%. Oleh karena itu, sarden pindang tongkol dengan kitosan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengawet dan mengurangi penurunan nilai kunci Kitosan; Nitrit; Nilai gizi; Pindang tongkol; SardenThe incidence of stunting under five is a major nutritional problem faced by Indonesia. The research aimed to determine relationship of the social, economic, and environmental factors related with stunting occurrenceintoddlers 10-59 months at Health Centers Gorontalo District. This research was done on the population of toddlers who experience stunting in 2019 recorded in 7Health Centers. The data was collected from 98 samples by applying the purposive sampling method. The research instrument was done by using a questionnaire. Data analysis employs univariate, bivariate analysis and chi-square test with the help of software SPSS version 21. The result showed that the social factors, namely mother's education with the p-value of 0,000 OR = 12,375 CI = 4,560-33,584, and economic factors, namely income with the p-value of 0,000 OR = 11,719 CI = 3,652 – 38,605 and environmental factors, namely waste disposal facilities with the p-value of 0,000 OR = 12,813 CI = 4,815 -34,097. Based on these result, it can be stated that social factors, especially mother's education, economic factors, especially income, and environmental factors, especially waste disposal facilities have a significant relationship with stunting occurrence in toddlers 10-59 months at the Health Centers Gorontalo Dewi SukmaNurmaningsih NurmaningsihSolatia Hairun NisaThe fundamental health research 2018 stated that the incidence of malnutrition in Indonesia is and West Nusa Tenggara is the second largest malnutrition in Indonesia, which is with the highest incidence of malnutrition in West Lombok Regency at 30%. The nutritional condition of toddlers is influenced by family care, especially mothers in terms of feeding. The awareness of nutrition has a positive relationship with behavior where mothers who have less awareness have less opportunities to behave less. This has an effect on the provision of unhealthy food, which causes malnutrition in children under five. Based on these facts, education about the importance of adequate nutrition for toddlers are very important to solve this problem. This study aims to analyze the effect of nutritional education with the emotional demonstration method on maternal behavior in feeding to underweight toddlers. This type of research is the Open-Label Non Randomized Controlled Trial Design with a Pre-Post with Control Design research design. The sample in this study amounted to 54 underweight toddlers mothers with 27 people as the treatment group and 27 people as the control group. The research location was conducted in Beleke Village, West Lombok Regency. The result is an increase in maternal behavior towards the feeding pattern of underweight toddlers. Keywords Underweight Toddlers, Behavior, Emotional-DemonstrationRusmimpong RusmimpongUli Rosita HutagaolAbstrak Data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi kurus pada remaja usia 13-15 tahun adalah 11,1% yang terdiri dari 3,3% sangat kurus dan 7,8% kurus. Prevalensi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun adalah 10,8% yang terdiri dari 8,3% gemuk dan 2,5% sangat gemuk. Berdasarkan data yang diperoleh dari MTs Swasta Muhammad Amin Rajo Tiangso Kecamatan Jangkat Timur, jumlah remaja yang mengalami status gizi kurang kurus sebanyak 20 orang 13,6 % dari jumlah siswa sebanyak 147 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober di MTs Muhammad Amin Rajo Tiangso Kecamatan Jangkat Timur Tahun 2020. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa. Ada hubungan antara sikap dan persepsi serta kebiasaan makan dengan status gizi siswa di MTs Muhammad Amin Rajo Tiangso Kecamatan Jangkat Timur. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal, Sebagian besar responden memiliki persepsi positif, Sebagian besar responden memiliki sikap positif, dan Sebagian besar responden memiliki kebiasaan makan baik. Disarankan bagi MTs Muhammad Amin Rajo Tiangso sebagai bahan masukan dan bahan evaluasi untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya makan makanan bergizi dan gizi seimbang pada remaja. Kata Kunci persepsi, sikap, kebiasaan makan, status gizi Abstract Basic Health Research Data Riskesdas in 2013 showed that the prevalence of underweight in adolescents aged 13-15 years was consisting of very thin and emaciated. The prevalence of obesity in adolescents aged 13-15 years is which consists of fat and very fat. Based on the data obtained from MTs Swasta Muhammad Amin Rajo Tiangso East Java Subdistrict, the number of adolescents who experience less nutritional status thin as many as 20 people of the number of students as many as 147 students. This research is an analytic research with cross sectional design. This research was conducted in October at MTs Muhammad Amin Rajo Tiangso East Jangkat, 2020. The sample in this study amounted to 60 students. There is a relationship between attitude and perception and eating habits with nutritional status of students in MTs Muhammad Amin Rajo Tiangso East Jangkat. Most of the respondents have normal nutritional status, Most of the respondents have positive perception, Most of the respondents have positive attitude, and Most respondents have good eating habits. It is recommended for MTs Muhammad Amin Rajo Tiangso as input material and evaluation material to conduct counseling about the importance of eating nutritious and balanced nutrition in adolescents. Keywoards perception, attitude, eating habits, nutritional statusAnna Yuliastani PomalingoMisnati MisnatiSalah satu masalah sosial yang dihadapi oleh Indonesia adalah masih rendahnya status gizi masyarakat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan formula Pemberian Makanan Tambahan PMT pada balita yang lebih bermutu serta bernutrisi tinggi demi mengentaskan permasalahan gizi buruk-kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan tuna terhadap daya terima rasa, aroma, warna, tekstur dan kandungan nilai gizi biskuit kelor. Desain pnelitian yang digunakan adalah eksperimental Semu Quasi Experimental menggunakan Rancangan Postest Only Control Group Desing. Uji tingkat kesukaan akan dilakukan pada panelis semi terlatih yaitu Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kementerian Kesehatan Gorontalo sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh penambahan tepung ikan tuna terhadap daya terima warna dan aroma biskuit kelor. Kandungan nilai gizi biskuit kelor dengan penambahan tepung ikan tuna protein tertinggi pada formula 4 penambahan tepung ikan tuna 70 gram, lemak tertinggi pada formula 1 tidak ada penambahan tepung ikan tuna dan karbohidrat tertinggi pada formula 1tidak ada penambahan tepung ikan tuna. Perlunya peningkatan daya terima warna dan aroma biskuit kelor melalui penambahan pewarna dan aroma makanan yang lebih disukai khalayak serta pengkajian formula biskuit yang bergizi melalui pencampuran bahan makanan yang MisnatiAnna Yuliastani PomalingoCilok merupakan makanan dengan bahan utama kanji. Penggunaaan bahan berupa kanji menyebabkan kandungan gizi yang dimiliki oleh bahan rendah sehingga diperlukan adanya diversifikasi. Peningkatan gizi dapat dilakukan dengan penambahan bahan-bahan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi serta sumber vitamin dan mineral misalnya ikan tuna dan wortel. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui kandungan zat gizi dan daya terima cilok dengan subtitusi ikan tuna Thunninis dan wortel Daucus Carota.Desain penelitian yang digunakan eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan dengan menggunakan panelis untuk melihat daya terima penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein tertinggi terdapat pada cilok dengan formula 3, lemak tertinggi pada formula 2 dan karbohidrat tertinggi pada formula 1. Tingkat kesukaan panelis terhadap warna cilok dengan subtitusi ikan tuna thunninis dan wortel daucus carota tertinggi pada perlakuan 1 formula 1 dengan nilai rata-rata rasa cilok tertinggi pada perlakuan 1 formula 2 dengan nilai rata-rata aroma cilok tertinggi pada tanpa perlakuan formula 1 dengan nilai rata-rata dan tekstur cilok tertinggi pada perlakuan 1 formula 2 dengan nilai rata-rata memperhatikan proses pemasakanagar tidak mempengaruhi kandungan gizi bahan pangan dan pencampuran bahan makanan dalam upaya mempertahankan warna, rasa, aroma dan tesktur cilok yang banyak diterima Kandungan air ikan tongkol sangat tinggi, menyebabkan ikan lebih mudah membusuk. Pindang sebagai salah satu pengawetan ikan tongkol dengan metode penggaraman, masih ditemukan bakteri yang mampu hidup di lingkungan berkadar garam tinggi. Olahan menu sarden pada penelitian ini menggunakan pindang tongkol. Pengolahan pindang tongkol menjadi sarden menggunakan nitrit dan kitosan sebagai pengawet. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kandungan protein, kalsium, natrium dan daya terima pada olahan sarden pindang tongkol dengan penambahan nitrit 0,01 mg dan kitosan 1,5%; 3%. Analisis kandungan protein menggunakan metode kjeldahl, untuk analisis kandungan kalsium dan natrium menggunakan metode spektrofotometer serapan atom. Hasil yang didapatkan kandungan protein tertinggi pada kelompok kontrol sebesar 24,36%, kandungan kalsium tertinggi pada kitosan 3% sebesar 75,53 mg/kg dan kandungan natrium tertinggi pada kitosan 1,5% sebesar 2047,0 mg/kg. Hasil uji organoleptik sarden pindang tongkol pada rasa, aroma dan warna memberikan hasil terbaik pada kitosan 3% sedangkan hasil uji organoleptik tekstur memberikan hasil terbaik pada kitosan 1,5%. Oleh karena itu, sarden pindang tongkol dengan kitosan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengawet dan mengurangi penurunan nilai nutrisi. Abstract Mackerel Tuna Euthynnus affinis has a high water content, therefore getting easily to spoilage. Brine salting as a way of preserving tuna by using the salting method, even though there are some bacteria can live in salinity environment. In this study processing in making sardines is using mackerel tuna brine salting. In the process was using nitrite and chitosan as a preservative. The purpose of this study is to determine the differences in protein, calcium, sodium content and acceptability of sardines mackerel tuna brine salting with the addition of nitrite 0,01 mg and chitosan 1,5%;3%. The analysis carried out in this study was the protein content using the kjeldahl method, analysis of calcium and sodium using atomic absorption spectrophotometry method. The obtained result the highest protein content is in the control 24,36%, the highest calcium is sardines using chitosan 3% 73,53 mg/kg and the highest sodium is sardines using chitosan 1,5% 2047,0 mg/kg. The organoleptic result on taste, aroma and colour showed the best result using chitosan 3% while the texture is sardines using chitosan 1,5%. Therefore, mackerel tuna brine salting sardines with chitosan, can be used as alternative preservative and preventive on nutrition The objective of this study was to analyze the type and amount of food consumed at breakfast and its also contribution in daily nutrient intake of school children 6—12 years old. The data used for this study was the secondary data of the Basic Health Survey 2010 Riskesdas 2010 conducted by the Research and Development Agency, Ministry of Health. The data of 24-hour recall of food consumption and socio-economic were obtained from 35 000 school age children. The results of the study shows that ten most populer food consumed during breakfast are rice, scramble egg, fried tempeh, vegetable soup, fried fish, instant noodle, fried rice, stir vegetable, and fried tofu; and the five most populer beverages consumed during breakfast are drinking water, sweetened tea, milk creamer, powder milk, and tea. Nearly half of the children breakfast with low nutritional quality. Approximately and of child-ren consume only <15% RDI for energy, protein, vitamin A, iron, calcium, and fiber respectively. Based on these results and inline with one of the dietary guidelines messages – do breakfast everyday – the healthy breakfast for school children need further promoted intensively. It is suggested that the healthy breakfast should be able to fulfill 15—30% of daily nutrients requirements. Key words breakfast, RISKESDAS 2010, school children ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jumlah dan jenis makanan dan minuman sarapan serta kontribusinya dalam asupan gizi harian anak usia sekolah 6—12 tahun. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder data konsumsi pangan yang diperoleh dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Ke-sehatan Indonesia. Data konsumsi pangan recall 24 jam dan sosial ekonomi diperoleh dari 35 000 subjek anak usia sekolah 6—12 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sepuluh makanan yang paling favorit dikonsumsi saat sarapan adalah nasi putih, telur ceplok/dadar, tempe goreng, sayur berkuah, ikan goreng, mi instan, nasi goreng, sayuran tumis, dan tahu goreng; sedangkan lima minuman terpopuler yang dikonsumsi sebagai sarapan adalah air putih, teh manis, susu kental manis, susu instan, dan air teh. Hampir separuh anak usia sekolah sarapan dengan kualitas gizi rendah. Sekitar dan anak hanya memperoleh gizi <15% AKG dari sarapan berturut-turut untuk energi, protein, vitamin A, zat besi, kalsium, dan serat. Berdasarkan hasil tersebut dan juga sejalan dengan salah satu isi Pesan Dasar Umum Gizi Seimbang PUGS, yaitu “Sarapan setiap hari”, maka promosi mengenai kebiasaan sarapan sehat bagi anak usia sekolah perlu dilakukan lebih intensif dan berkelanjutan. Selain itu disarankan pula bahwa sarapan yang sehat sebaiknya mampu memenuhi sekitar 15—30% AKG. Kata kunci anak usia sekolah, RISKESDAS 2010, sarapan
MEMBERIKANMAKANAN DAN ASUPAN GIZI YANG DIBUTUHKAN HATI Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A. Makanan dan asupan gizi yang dibutuhkan hati yaitu mempelajari ilmu yang bermanfaat. Inilah makanan hati,
Rekomendasi Kunci Jawaban terkait dengan Asupan Gizi Yang. Situs Kami menyediakan sekitar 10 Jawaban atas Pertanyaan seputar Asupan Gizi Yang. Monggo dibaca lebih lanjut di bawah ini. Informasi Ulasan Tanya Jawab berkaitan dengan Asupan Gizi Asupan Gizi Yang Paling Besar Bagi Seorang Pelajar Adalah vitamin, protein, lemak, karbohidrat broo Asupan Gizi Paling Besar Yang Diperlukan Seorang Pelajar Adalah …. Jawabansayur sayuran dan buah buahan pokok nya yg bergizi maaf klo salah Jawabankarbohidrat, protein, dan vitaminPenjelasanmaaf kalo jawaban ku salah Pengaturan Asupan Gizi Makanan Disebut....... JawabanGizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan BB membantu Asupan Gizi Paling Besar Yang Diperlukan Seorang Pelajar Yaitu karbohidrat, protein, dan vitamin mineral , karbonhidrat , protein , vitamin , dan lemak Asupan Gizi Untuk Kesehatan Gerak Adalah? jawabannya vitamin D Hubungan Asupan Energi Dengan Gizi Lebih jika gizi yang ada di dalam tubuh manusia ada maka energi yang di hasilkan pun banyakMaaf klo salah Akibat Tidak Mendapat Asupan Makanan Bergizi Yaitu ! JawabanAda banyak penyakit yang bisa timbul jika kita kekurangan gizi atau makanan yang kita makan tidak mengandung gizi seimbang Jawabanakan mudah terkena penyakit Berkaitan Dengan Asupan Gizi, Asupan Gizi Seperti Apakah Yang Mendukung Kerja Sistem Hormonal Secara Umum? asupan gizi yang mengandung unsur karbohidrat,lemak,protein,vitamin, dan mineral Akibat Tidak Mendapat Asupan Makanan Bergizi Akibat tidak mendapat asupan makanan bergizi yaitu Gizi buruk , tubuh tidak sehat mendapat kan gizi buruk dan rawan terkena sakit Ada Dampaknya Bila Kekurangan Asupan Gizi ? Jawabanadaa, apabila orang itu kekurangan gizi orang itu akan sangat terbatas untuk beraktivitas karena kekurangannya gizi membuat dia mudah lelah ,lemah letih,lesu,bahkan lebih rentan terkena berbagai sumber penyakit Gangguan kesehatan mental dan emosional,Tingkat IQ yang rendah,Anak pendek dan tidak tumbuh optimal,Tubuh lebih kurus dari anak2 seusianya
Asupan gizi seimbang adalah susunan makanan sehari - hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh," ungkap dokter spesialis gizi klinik RSUD ini. Dikatakannya, bahwa pada saat berpuasa tentunya tubuh tidak makan dan minum hingga lebih dari 14 jam.
Gizi seimbang artinya mengandung beragam nutrisi dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan, tanpa menghilangkan jenis nutrisi tertentu. Memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan asupan bergizi seimbang sangatlah penting dilakukan agar tubuh tetap fit dan terhindar dari beragam penyakit. Untuk memperoleh asupan gizi seimbang, Anda perlu mengonsumsi beragam kelompok makanan, karena setiap jenis makanan bisa memberikan jenis nutrisi yang berbeda. Tubuh memerlukan asupan semua nutrisi dalam jumlah yang cukup, baik makronutrisi, yaitu protein, karbohidrat, dan lemak; maupun mikronutrisi, yaitu mineral dan vitamin. Selain itu, diperlukan juga asupan serat dan cairan yang cukup. Bagaimana Cara Memenuhi Gizi Seimbang dengan Panduan Piring Makan? Sebelumnya, pola makan gizi seimbang digambarkan sebagai piramida. Namun, kini ada istilah panduan piring makan’ yang bisa Anda ikuti untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan gizi seimbang. Berikut ini adalah panduannya Sekitar ½ piring makan berisi sayur dan buah-buahan dengan beragam jenis dan warna. Sekitar ¼ piring makan berisi makanan sumber protein dan lemak sehat, seperti ikan, ayam, atau kacang-kacangan. Batasi konsumsi daging merah atau daging olahan, misalnya sosis. Sekitar ¼ piring makan berisi makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian utuh, nasi cokelat, gandum utuh, atau pasta. Batasi konsumsi karbohidrat sederhana, termasuk makanan manis, seperti cake, biskuit, atau kue basah, karena kandungan gulanya tinggi. Gunakan minyak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak kanola, untuk mengoleh makanan. Hindari makanan yang mengandung banyak lemak jenuh atau kolesterol jahat. Konsumsi air putih yang cukup, tetapi batasi konsumsi susu dan beragam produk olahannya, seperti keju atau krim, serta minuman yang manis, termasuk jus buah. Konsumsi susu sebaiknya hanya 1–2 gelas per hari dan jus hanya 1 gelas per hari. Siapa Saja yang Dapat Menerapkan Panduan Piring Makan? Panduan piring makan untuk memenuhi asupan gizi seimbang dapat diterapkan oleh hampir semua orang, baik yang memiliki berat badan ideal maupun yang mengalami kelebihan berat badan. Meski demikian, panduan ini kurang tepat diterapkan untuk anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun, karena kebutuhan nutrisi mereka berbeda. Demikian juga untuk orang yang perlu menjalani pola makan khusus karena memiliki kondisi medis tertentu, misalnya kencing manis atau darah tinggi. Jika Anda mengonsumsi makanan yang sudah dikombinasikan, seperti spageti yang dilengkapi baso daging dan sayuran, bukan berarti makanan tersebut tidak dapat memenuhi panduan piring makan Anda. Namun, sebisa mungkin porsi sayuran dan buah yang Anda konsumsi lebih banyak dari protein dan pasta yang disajikan. Batasi juga penggunaan saus yang bisa saja mengandung banyak lemak dan garam. Hal Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Memenuhi Gizi Seimbang? Pola hidup sehat tak hanya sebatas mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tetapi juga berolahraga secara teratur dan aktif bergerak. Dengan berolahraga secara teratur, Anda dapat mencegah penimbunan kalori di dalam tubuh dalam bentuk lemak. Hal ini karena olahraga dapat membakar kelebihan kalori dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Saat tubuh tidak aktif bergerak untuk membakar kalori dan konsumsi kalori melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak. Hal inilah yang kemudian dapat membuat berat badan bertambah. Selain mencegah naiknya berat badan, olahraga dan aktivitas fisik juga dapat menjaga kesehatan tubuh secara umum, sekaligus menekan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Jadi, lakukanlah olah raga secara rutin 30 menit per hari atau minimal 150 menit per minggu. Di samping menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan panduan piring makan dan melakukan olahraga secara rutin, Anda juga perlu beristirahat yang cukup dan mengendalikan stres dengan baik agar tubuh Anda bisa tetap fit dan terhindar dari beragam penyakit. Bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikanlah ke dokter untuk mengetahui pola makan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
jyxo11483n.pages.dev/184 jyxo11483n.pages.dev/572 jyxo11483n.pages.dev/616 jyxo11483n.pages.dev/20 jyxo11483n.pages.dev/697 jyxo11483n.pages.dev/132 jyxo11483n.pages.dev/977 jyxo11483n.pages.dev/921 jyxo11483n.pages.dev/995 jyxo11483n.pages.dev/415 jyxo11483n.pages.dev/478 jyxo11483n.pages.dev/839 jyxo11483n.pages.dev/827 jyxo11483n.pages.dev/272 jyxo11483n.pages.dev/863
Rematriyang menderita darah, sehingga asupan gizi yang adekuat anemia berisiko mengalami anemia juga sangat dibutuhkan pada remaja (2). saat hamil, yang berdampak terhadap Sejak tahun 1996 Kementerian pertumbuhan dan perkembangan janin Kesehatan telah mengembangkan program dalam kandungan serta berpotensi pencegahan dan penanggulangan anemia
Inilah asupan gizi paling besar yang diperlukan seorang pelajar dan ulasan lain yang masih berkaitan dengan topik asupan gizi paling besar yang diperlukan seorang pelajar untuk yang mencari tahu tentang asupan gizi paling besar yang diperlukan seorang pelajar bisa membaca artikel berikut ini dengan seksama. Semoga bermanfaat.…gizi yang diperlukan anak agar anak terhindar dari kekurangan gizi. Selain harus mengerti mengenai gizi yang baik itu seperi apa, orang tua harus mengerti tentang bagaimana gejala jika anak kurang……dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan. Bayi Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5……antara ketiga faktor tersebut yang berperan lebih besar. Faktor genetik merupakan potensi dasar dalam perkembangan kecerdasan tetapi faktor ini bukan yang terpenting. Faktor gizi. Ternyata faktor gizi juga berpengaruh sangat……adalah melalui pola asuh makan. Kesehatan bayi sangat ditunjang dari makanan yang menjadi asupan bagi bayi. Oleh karena itu, setiap ibu hendaklah memperhatikan makanan yang menjadi sumber nutrisi bayi. Salah……wanita yang memiliki mutasi gen homozigot tersebut mengalami invasi trofoblas abnormal. Kelebihan atau Kekurangan Gizi Selama ini kelebihan atau kekurangan gizi telah disalahkan sebagai penyebab eklampsia selama bertahun-tahun. Saat itu,……dengan pola hidup sehat, menjaga kebersihan tubuh, dan menjaga sanitasi lingkungan. Selain itu asupan nutrisi untuk bayi juga perlu diperhatikan seorang ibu, karena bayi kurang gizi sangat rentan terkena cacingan….Periode masa kehamilan merupakan masa penting di mana seorang wanita atau calon ibu bisa memberikan gizi yang terbaik bagi janinnya. Maka dari itu, seorang wanita hamil dituntut untuk mengkonsumsi makanan……kehamilan, tentunya kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat dan berbeda dengan keadaan normal. Karena sang calon bayi pun banyak membutuhkan akan asupan nutrisi dan gizi untuk pertumbuhan dalam kandungannya. Agar sang……kondisi fisik ibu hamil tidak prima, maka proses melahirkan akan menjadikan sebuah proses yang melelahkan dan menyakitkan. Guna membentuk kondisi ibu hamil yang prima saat melahirkan, adalah diperlukannya asupan energi…Banyak hal yang mempengaruhi kesehatan bayi. Selain konsumsi makanan dan minuman yang penuh nutrisi yang baik akan perkembangan gizi, istirahat, dan cukup mendapatkan kasih sayang, bayi juga membutuhkan imunisasi yang……terhadap penyakit yang melemahkan seperti penyakit Alzheimer, beberapa jenis kanker serta stroke. Kurang asupan asam folat dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti ulserasi dalam peradangan, tukak lambung dan diare kronis….…Sufor di berikan secara tepat, mulai dari takaran tidak terlalu encer atau pekat, jumlah sesuai kebutuhan sehingga anak tidak kegemukan atau kekurangan gizi, hingga teknis kombinasinya dengan makanan lain jangan…Piramida makanan merupakan perencanaan pola makan dengan gizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Prinsip penyajian makanan berdasarkan piramida makanan memenuhi beberapa prinsip, yaitu gizi seimbang sesuai dengan umur, aktifitas,……Lahir Mati Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin. Penentuan status gizi yang baik yaitu dengan mengukur berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikkan berat badan selama hamil….…dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah merah, untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mh/hari terutama…
.