penelitianuntuk tugas akhir dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Keuangan Berbasis Komputer pada Bengkel Nusantara Sakti” yang diharapkan dengan adanya sistem terkomputerisasi dapat membantu mempermudah proses pengolahan data-data keuangan sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat,tepat waktu dan relevan. 2.
EDUKASI DAN INFORMASI OBAT Septimawanto Dwi Prasetyo, M. Si. , Apt. POKOK BAHASAN Dasar Hukum KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi dalam pelayanan farmasi Aplikasi ilmu komunikasi dalam proses KIE Mengidentifikasi sumber – sumber dan barier dalam KIE Teknik membuat patient education material Definisi dan konsep mengenai informasi obat Sumber – sumber informasi obat Penyampaian informasi obat 11/23/2020 [email protected]. co. id 2 PUSTAKA Berardi, R. R, Mc. Dermott J. H. , Newton, G. D. , Oszko, M. A. , Popovich, N. G. , Rollins C. J. , Shimp L. A. , Tietze, K. J. , 2002, Handbook of Nonprescription Drugs, An Interactive Approach to Self-Care, Fourteenth edition, American Pharmacists Association, Washington DC. Malone PM, Mosdell KW, Kier KL, Stanovich JE, 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist, 2 nd edition, Mc Grow Hill Company, New York. Meldrum, H. , 1994, Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Product Press, New York. 11/23/2020 [email protected]. co. id 3 PENILAIAN Tugas UTS UAS Nilai 11/23/2020 20 % 40 % A B C D E ≥ 75 65 ≤ x < 75 55 ≤ x < 65 45 ≤ x < 55 < 45 [email protected]. co. id 4 PENDAHULUAN Konseling Memberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi timbal balik dan pertukaran opini Edukasi Pemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan Informasi Obat Memberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat, komprehensif, terkini, oleh Apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lain. 11/23/2020 [email protected]. co. id 5 DASAR HUKUM Kep. Men. Kes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling 11/23/2020 [email protected]. co. id 6 DOKTER PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL APOTEKER KEPATUHAN PASIEN TERCAPAI TUJUAN TERAPI 11/23/2020 Kualitas hidup meningkat [email protected]. co. id 7 PENYEBAB KETIDAKPATUHAN Faktor Penyakit Faktor Terapi Faktor Pasien Faktor Komunikasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 8 Faktor Penyakit Keparahan atau stadium penyakit Orang yang merasa sudah lebih baik kondisinya tidak mau meneruskan pengobatan Lamanya terapi berlangsung Semakin lama pengobatan yang sudah dijalani, tingkat kepatuhan semakin rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 9 Faktor Terapi Regimen pengobatan yang kompleks jumlah obat maupun jadwal penggunaan Kesulitan dalam penggunaan obat Contoh kesulitan menelan obat karena ukuran tablet yang besar Efek samping yang ditimbulkan Contoh mengantuk, mual, muntah, konstipasi Rutinitas sehari – hari yang tidak sesuai dengan jadwal penggunaan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 10 Faktor Pasien Merasa kurang pemahaman mengenai keseriusan dari penyakit dan hasil yang didapat jika tidak diobati Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektif Motivasi ingin sembuh Kepribadian/perilaku Dukungan lingkungan sekitar/keluarga Sosio-demografi pasien umur, tingkat pendidikan, pekerjaan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 11 Faktor Komunikasi Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan Apoteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 12 RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT 1. 2. 3. 4. 5. 11/23/2020 Kegagalan terapi Meningkatkan biaya perawatan Memerlukan perawatan tambahan Resiko terhadap toksisitas obat Kekambuhan penyakit [email protected]. co. id 13 Pelayanan Informasi Obat Pemberian informasi obat oleh apoteker dalam rangka penggunaan obat yang tepat proses penggalian latar belakang pertanyaan, mengembangkan strategi penelusuran sumber informasi yang tepat, mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan, merumuskan jawaban 11/23/2020 [email protected]. co. id 14 Mekanisme Layanan Informasi PERTANYAAN 1 • Langsung • Surat • Telp. • E-mail • Fax 2 INFORMASI LATAR BELAKANG PERTANYAAN 2 KLASIFIKASI • Penanya • Pertanyaan 3 5 Searching Literatures KATALOG JAWABAN 6 4 PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS 1 st, 2 nd, 3 rd 7 11/23/2020 [email protected]. co. id 15 Menggali Informasi Identifikasi Penanya Identifikasi permasalahan Identifikasi derajat urgensi Perlukah merujuk ? Follow up • Diperlukan wawancara • Diperlukan ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 16 Jenis - Jenis Pustaka 1. Pustaka Primer Artikel original yang dipublikasikan langsung oleh penulisnya 2. Sekunder Pustaka yang mengacu terhadap berbagai artikel original dan berbagai pustaka primer 3. Tersier Berupa buku teks, buku ajar yang merupakan kumpulan artikel dan relatif tidak up to date 11/23/2020 [email protected]. co. id 18 KONSELING OBAT Proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat e Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat e Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien e Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif dalam regimen terapetik e Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap penggunaan obat e Memberikan perhatian dukungan pada pasien mengenai terapinya 11/23/2020 [email protected]. co. id 19 PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELING 1. PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER 2. PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU KRONIS Misalnya penyakit jantung penyakit darah tinggi penyakit kencing manis penyakit epilepsi penyakit – penyakit kronik lainnya 3. PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU Misalnya Obat dengan pengawasan tertentu Contoh warfarin Obat berindeks terapetik sempit Contoh digoksin Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu Contoh inhaler, insulin 4. PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MENGELIRUKAN 11/23/2020 [email protected]. co. id 20 HAMBATAN KONSELING dari Apoteker Tidak punya waktu Pemahaman yang kurang Rendahnya pengetahuan Rendahnya kepercayaan diri Rendahnya hubungan pasien dengan apoteker Rendahnya ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 21 HAMBATAN KONSELING dari Pasien Tidak punya waktu Pasien menganggap apoteker tidak mau berbicara dengan pasien Rendahnya persepsi pasien terhadap apoteker Kondisi kesehatan/kondisi fisik pasien juga menghambat komunikasi Kesulitan untuk mengerti pilih bahasa yang tepat Buta aksara HAMBATAN KONSELING dari Sarana Tingkat kebisingan Orang berbicara, telpon, suara musik Menjawab telpon, didengar orang lain Ketersediaan ruangan Ketersediaan sarana di dalam ruangan TAHAPAN KONSELING Pengenalan Penilaian Pelaksanaan Konseling Pengujian Verifikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 24 TAHAPAN KONSELING Pengenalan Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling Penilaian Tujuan Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita Teknik Prime Question masalah utama dengan open ended question - Show and tell perlihatkan dan terangkan 25 11/23/2020 [email protected]. co. id TAHAPAN KONSELING Pelaksanaan konseling Tujuan Untuk mendidik pasien, agar mengerti tentang obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetik Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and Tell Pengujian Verifikasi Tujuan Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang sudah kita terangkan Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien 11/23/2020 [email protected]. co. id 26 THREE PRIME QUESTIONS Bagaimana penjelasan dokter, tentang obat yang digunakan, masalah dan gejala yang ingin dihilangkan, apa yang harus dilakukan, tujuan terapi, life style Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat anda? Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat? 11/23/2020 [email protected]. co. id 27 PENJELASAN CARA PAKAI OBAT Berapa kali minum obat Berapa banyak minum obat Berapa lama harus diminum Bagaimana bila lupa satu dosis Bagaimana cara menyimpan obat Dosis dan cara pakai 11/23/2020 [email protected]. co. id 28 HARAPAN SETELAH MINUM OBAT Apa yang anda harapkan Bagaimana anda tahu obat bekerja atau tidak Efek samping apa yang harus diperhatikan? Apa yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi? Apa yang harus diperhatikan sewaktu minum obat ini? 11/23/2020 [email protected]. co. id 29 FINAL VERIFICATION Minta pasien untuk mengulang instruksi Untuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada yang terlewatkan Koreksi bila ada kesalahan informasi Beri kesempatan pasien jika ingin bertanya lagi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 30 SHOW and TELL Guna Untuk memastikan pemahaman pasien & pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan benar Apoteker mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien, misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan bagaimana memakai obat tersebut. Apoteker menuntun dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya untuk apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya, masalah yang dialami pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 31 SARANA PENUNJANG Ruang atau tempat konseling Alat bantu konseling. 11/23/2020 [email protected]. co. id 32 KRITERIA RUANG KONSELING 1 Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk sehingga privacy pasien terjaga dan pasien lebih leluasa menanyakan segala sesuatu tentang pengobatan. Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun klien pasien. Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus. 11/23/2020 [email protected]. co. id 33 KRITERIA RUANG KONSELING 2 Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempat pengambilan obat. Jika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa tenaga apoteker sebagai konselor, sebaiknya ruang konseling lebih dari satu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 34 Perlengkapan Konseling1 Panduan konseling berisi daftar check list untuk mengingatkan apoteker poin – poin konseling yang penting. Kartu Pasien berisi identitas pasien dan catatan kunjungan pasien Literatur pendukung Brosur tentang obat-obat tertentu, memberikan kesempatan kepada pasien untuk membaca lagi jika lupa 11/23/2020 [email protected]. co. id 37 Perlengkapan Konseling 2 Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual, gambar -gambar, poster, maupun sediaan yang berisi plasebo. Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untuk mendapatkan lanjutan pengobatan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 38 ALAT BANTU KONSELING Kartu pengingat pengobatan Etiket Medication chart Pil dispenser Kemasan penggunaan obat per dosis unit. 11/23/2020 [email protected]. co. id 39 Kartu Pengingat Pengobatan Cocok untuk pasien yang sering kesulitan mengingat waktu penggunaan obat Informasi yang bisa ditulis Nama obat Jadwal penggunaan obat Jumlah obat Efektivitas metode ini sangat rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 40 Etiket Meskipun semua resep sudah disertai dengan penandaan etiket, tapi tidak sedikit pasien yang merasa bingung terhadap informasinya. Contoh 1 x 2 tablet atau 2 x 1 tablet diminum jika perlu 11/23/2020 [email protected]. co. id 42 Medication Chart Berupa bagan waktu minum obat Biasanya dibuat untuk pasien dengan regimen pengobatan yang kompleks atau pasien yang sulit memahami regimen pengobatan Informasi dapat dituliskan dengan kode warna atau simbol tertentu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 43 PIL DISPENSER Akan membantu pasien untuk mengingat jadwal minum obat dan menghindari kelupaan jika pasien melakukan perjalanan jauh dari rumah Wadah pil dispenser bisa untuk persediaan harian maupun mingguan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 45 Kemasan Penggunaan Obat per Dosis Unit Pengemasan obat per unit dosis membutuhkan biaya yang mahal Dapat dilaksanakan jika regimen pengobatan terstandar dan/ atau merupakan program pemerintah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 47 EDUKASI Edukasi? Suatu Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan tujuan menimbulkan perubahan sikap dan perilaku dalam hal – hal yang berkaitan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 48 TUJUAN EDUKASI 1 Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien. Apoteker harus memastikan berapa banyak yang sudah diketahui pasien tentang pengobatan Apakah pasien mempunyai pandangan yang salah tentang pengobatan Memberikan keterampilan dan teknik yang dibutuhkan pasien untuk mengoptimalkan terapi yang diresepkan bagi pasien tersebut. 11/23/2020 [email protected]. co. id 49 TUJUAN EDUKASI 2 Menyajikan informasi dan arahan dengan menggunakan metode edukasi yang cocok untuk pasien tertentu dan dengan kondisi tertentu. Mengedukasi tenaga profesional kesehatan lain tentang hal – hal yang berhubungan dengan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 50 METODE EDUKASI Ceramah Dialog dan Diskusi Informasi Cetak Metode Audiovisual Memperagakan dan Mempraktikkan Teknik Internet dan Edukasi dengan Bantuan Komputer. 11/23/2020 [email protected]. co. id 51 Ceramah Cara konvensional Sesuai untuk kelompok besar kelompok masyarakat diskusi perorangan tidak mungkin dilakukan Sering dianggap membosankan perlu dikombinasikan dengan metode audiovisual atau diskusi kelompok Tujuan? Memperbaiki perilaku, sikap dan pengetahuan pasien Tidak sesuai untuk konseling pasien secara perorangan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 52 Dialog dan Diskusi Sebaiknya digunakan teknik yang memungkinkan keterlibatan pasien dalam diskusi sehingga dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui Dialog dan diskusi tidak harus melalui tatap muka langsung dapat melalui telepon Diskusi dapat melibatkan lebih dari satu pembelajar anggota keluarga pasien atau beberapa pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 53 Informasi Cetak Semua obat disarankan memiliki lembar informasi obat, sedangkan untuk obat OTC wajib mencantumkan informasi obat Biasanya brosur belum mencantumkan efek samping, peringatan, interaksi obat, mekanisme kerja obat Metode ini cukup efektif apabila dikombinasi dengan metode dialog dan diskusi Metode ini tidak sesuai untuk pasien yang mengalami gangguan penglihatan atau buta aksara. 11/23/2020 [email protected]. co. id 54 Metode Audiovisual Secara umum pasien akan mudah memahami apabila informasi diperoleh dengan cara dilihat dan didengar Biaya pembuatan mahal, tapi materi dapat digunakan berulang kali Metode ini paling efektif apabila dikombinasi dengan diskusi bersama pasien sebelum atau sesudah presentasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 55 Memperagakan dan Mempraktekkan Teknik Cara ini sesuai untuk memberikan informasi penggunaan obat yang memerlukan teknik khusus inhalasi atau injeksi Setelah mendapat informasi teknik pemakaian, pasien dapat mendeteksi kemungkinan teknik diberi kesempatan untuk mempraktekkan kesalahan tersebut dan dapat segera mengoreksi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 56 Internet dan Edukasi Pasien dengan Bantuan Komputer Untuk beberapa pasien, metode ini dapat merupakan metode yang paling efektif Metode ini membutuhkan koneksi internet atau perangkat lunak sistem informasi obat Yang penting adalah pemilihan sumber informasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 57 PEMILIHAN METODE EDUKASI Lokasi Tingkat pengetahuan kesehatan pasien Tujuan pembelajaran. 11/23/2020 [email protected]. co. id 58FINAL PROJEK APLIKASI TEMU BALIK INFORMASI ANGGOTA KELOMPOK • ANDRU DITE SAPMA YOGA • RAFI EDU S • DEDEN ARDIAN • AKHMAD KHOERON FAJRI • IRKHAM MUSTOFA • MAULANA IBRAHIM 15. 11. 0122 15. 11. 0125 15. 11. 0132 15. 11. 0166 15. 11. 0129 15. 11. 0175 SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Sistem temu kembali informasi berasal dari kata Information Retrieval System IRS. Temu kembali informasi adalah sebuah media layanan bagi pengguna untuk memperoleh informasi atau sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem temu kembali informasi merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Sistem temu kembali informasi berfungsi sebagai perantara kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia. Pengertian yang sama mengenai sistem temu kembali informasi menurut Sulistyo-Basuki sistem temu kembali informasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai. Dapat dinyatakan bahwa sistem temu kembali informasi memiliki fungsi dalam menyediakan kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan dan permintaan penggunanya. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Dalam sistem temu kembali informasi Search engine, pencarian, Information retrieval, dokumen yang diretreive akan melalui proses indexing sebelum dicocokkan dengan query. Beberapa tahapan dalam indexing diantaranya adalah Tokenisasi, Pembuangan stopwords, dan pemotongan imbuhan stemming. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Tokenisasi Adalah proses untuk membagi teks yang dapat berupa kalimat, paragraf atau dokumen, menjadi token - token / bagian - bagian tertentu. Sebagai contoh, tokenisasi dari kalimat "Aku baru saja makan bakso pedas" menghasilkan enam token, yakni "Aku", "baru", "saja", "makan", "bakso", "pedas". Biasanya, yang menjadi acuan pemisah antar token adalah spasi dan tanda baca. Tokenisasi seringkali dipakai dalam ilmu linguistik dan hasil tokenisasi berguna untuk analisis teks lebih lanjut. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Stop words Adalah kata umum common words yang biasanya muncul dalam jumlah besar dan dianggap tidak memiliki makna. Stop words umumnya dimanfaatkan dalam task information retrieval. Contoh stop words untuk bahasa Inggris diantaranya “of”, “the”. Sedangkan untuk bahasa Indonesia diantaranya “yang”, “di”, “ke”. TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Stemmming Merupakan salah satu proses dari pembuatan sistem temu kembali, dimana proses stemming akan dilakukan setelah proses filtering. Proses stemming ini membuat term yang ada pada tabel filtering menjadi kata dasar, dengan menghilankan semua imbuhan yang ada pada kata tersebut imbuhan meng-, me-, kan-, di- , i, peng-, a-, dll. . TOKENISASI, STOPWORD, DAN STEMMING Indeks Dokumen Indeks adalah daftar istilah atau kata list of terms. Dokumen yang dimasukkan/disimpan dalam database diwakili oleh indeks, Indeks itu disebut indeks dokumen. Fungsinya adalah representasi subyek dari sebuah dokumen. Indeks memiliki tiga jenis yaitu Indeks subyek adalah menentukan subyek dokumen pada istilah mana/apa yang menjadi representasi subyek dari sebuah dokumen. Indeks pengarang adalah mementukan nama pengarang mana yang menjadi representasi dari suatu karya. Indeks bebas adalah menjadikan seluruh kata/istilah yang terdapat pada sebuah dokumen menjadi sebuah representasi dari dokumen, terkecuali stopword. Stopword adalah kata yang tidak di indeks seperti yang, that, meskipun, di, ke, dan lain-lain atau seluruh kata sandang/partikel. Tahap-tahap dalam proses indexing ialah Word Token / Parsing Stopword Removal / filtering Stemming TF/IDF Term Frequency – Inversed Document Frequency . PEMBOBOTAN TF-IDF Tf-Idf adalah perhitungan yang menggambarkan seberapa pentingnya kata term dalam sebuah dokumen dan korpus. Proses ini digunakan untuk menilai bobot relevansi term dari sebuah dokumen terhadap seluruh dokumen dalam korpus. Termfrequency adalah ukuran seringnya kemunculan sebuah term dalam sebuah dokumen dan juga dalam seluruh dokumen di dalam korpus. Term frequency ini dihitung menggunakan persamaan 1 dengan adalah term frequency ke-i dan adalah frekuensi kemunculan term kei dalam dokumen ke-j. Sedangkan inverse document frequency adalah logaritma dari rasio jumlah seluruh dokumen dalam korpus dengan jumlah dokumen yang memiliki term yang dimaksud seperti yang dituliskan secara matematis pada persamaan 2. Nilai didapatkan dengan mengalikan keduanya yang diformulasikan pada persamaan 3. HITUNG PANJANG VEKTOR Hitung panjang vector ini digunakan untuk menampilkan daftar panjang vektor dari setiap dokumen Di sini pengguna dapat memasukkan query dan menerima daftar dokumen yang relevan dengan query tersebut. Link Tampilkan Cache dapat digunakan untuk melihat daftar cache nilai kemiripan dokumen dengan query berdasarkan query yang telah dikirimkan ke sistem. TAMPILKAN INDEX Digunakan untuk menampilkan daftar kata dari setiap document. si pengguna dapat melihat kata yang ada di setiap document , serta tahu berapa jumlah kata atau term yang ada pada setiap document , selain itu juga kita juga dapat melihat berapa nilai bobot dari setiap kata pada document tersebut. RETRIVAL Sistem yang digunakan untuk menemukan kembali dokumen-dokumen atau informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh pengguna yang dilakukan pada situs web. Dimana sistem ini mencari apa yang di cari oleh user, searching yang dilakukan oleh user dengan memasukan query yang ingin dicari. TAMPILKAN CACHE Tampilkan cache ini berfungsi untuk menampilkan riwayat pencarian yang pernah kita gunakan pada fungsi retrival, kata apa yang pernah kita inputkan pada retrival sehingga semua data yang pernah di inputkan ini ter rekam dalam cache. TAMPILKAN CACHE Tampilkan cache ini berfungsi untuk menampilkan riwayat pencarian yang pernah kita gunakan pada fungsi retrival, kata apa yang pernah kita inputkan pada retrival sehingga semua data yang pernah di inputkan ini ter rekam dalam cache.Caberawit dipasar cenderung dijual dengan harga yang cukup mahal sehingga banyak orang berminat untuk membuka bisnis cabe rawit di polybag Aplikasi ini kami kembangkan agar para fans cara menanam cabe yang benar dapat mengakses video secara realtime dan terupdate setiap harinya apk diupload Ugun Gunawan pada 05 June 2020 di folder APK 16
Pengertian tema dan judul fungsi & cara membuat. Beberapa orang banyak yang suka menyamakan tema dengan judul. Padahal kedua hal itu tidaklah sama. Tema berfungsi sebagai jalan narasi, sementara judul sebagai perantara agar tidak keluar dari jalan narasi. 1. Pengertian Tema dan Judul Menurut KBBI, tema berarti menempatkan atau meletakkan. Secara rinci, tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Dalam tulisan, tema adalah gagasan dasar yang mendasari suatu topik atau karangan. Sedangkan judul yaitu perincian atau penjabaran singkat dari topik suatu puisi. Judul biasanya bersifat sebagai identitas atau cermin dari keseluruhan tulisan. 2. Fungsi dan Tujuan Fungsi tema yaitu sebagai acuan atau gambaran terhadap karya yang ditulis, sekaligus sebagai pokok dari hal-hal yang ingin diungkapkan penulis kepada pembaca. Berbeda dengan tema, judul berfungsi untuk menggambarkan hal yang lebih spesifik dari acuan tersebut. Biasanya judul judul juga digunakan sebagai batas topik dari naskah yang kamu buat. Berikut contoh tema dan judul puisi Tema Ketuhanan. Judul Indahnya menyembah-Mu. Tema Keindahan Alam. Judul Elok Murni, Mata Air di Kaki Gunung Sana. Tema Cinta. Judul Harsa dan Nestapa dalam Rasa. 3. Pemilihan Kata Efektif pada Tema atau Judul. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan dari penulis kepada pembaca sehingga dapat memberikan kesan tersendiri. Dalam membuat tema pun harus efektif dalam pemilihan katanya. Berikut tips-tips agar tema yang akan kita pilih sesuai kaidah. ● Variasi. Hal ini ditujukan agar penulisan tidak bosan saat dibaca, maka diperlukan variasi dalam teks. ● Logis. Dalam membuat tema atau judul pun harus masuk akal agar sesuai gagasan yang disampaikan. ● Kehematan Berupa kehematan kata, frase atau yang lainnya yang dianggap tidak diperlukan. 4. Cara Membuat Tema atau Judul yang Mengundang Pembaca. a. Dalam membuat judul kita harus menggunakan kalimat yang tidak terlalu panjang, cukup dua atau tiga kata saja. b. Bisa membuat judul yang provokatif agar pembaca semakin tertarik untuk menikmati hasil karya kita. c. Judul mencerminkan topik yang dibahas. Karena akan aneh kalau judulnya dan isinya beda. Dengan judul sesuai tema dan isi topik, itu sudah cukup membuat pembaca penasaran. 5. Analisis Tema dan Judul Menganalisis, yaitu meneliti suatu karangan untuk mengidentifikasi seluruh isi karya yang dibuat oleh pengarang. Dalam hal ini kita akan membahas analisis dari unsur tema. Contoh Kutipan puisi ini diambil dari buku Iris karya Innayah Putri. Sebelum itu, ada beberapa langkah dalam menganalisis tema pada puisi, di antaranya 1. Pertama, membaca puisi. 2. Membaca puisi itu kembali dan mencari makna dari puisi tersebut. 3. Mencari bagian konotatifnya. 4. Mencari makna simbolis puisi. 5. Mencari pesan yang disampaikan oleh penulis.
Denganadanya cache ini, si pencari dapat menghemat waktu pencarian, karena hasil pencarian yang akan ditampilkan. 5. Dapat mencari segala informasi seperti gambar, berita artikel, hiburan dll. * Kekurangan 1. Dengan kelebihan yang dimilikinya, ternyata mesin pencari ini jadi bidikan para spamer untuk menampilkan iklan-iklan yang tidak diperlukan. Slides 13 Download presentation Excess Demand dan Excess Supply Nama Kelompok Mauliyah Fuadiyah 201531175 Urfa Mukarromah 201531176 Nur Ilham Risma Hidayati 201531219 Dian Pawestri Wulandari 201531231 Devi Purwanty Lorenza 201531236 Excess Demand Suatu keadaan dimana, pada harga tertentu jumlah yang diminta lebih besar daripada jumlah yang ditawarkan. Hal ini terjadi bila harga berada di bawah tingkat harga keseimbangan. Contoh dari kelebihan permintaan ini adalah penetapan ceiling price oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan harga tertinggi misalnya Harga Eceran Tertinggi HET untuk minyak tanah. Pada saat stok minyak tanah sedang terbatas pada suatu wilayah, maka harga tertinggi ditetapkan agar rakyat banyak yang pada umumnya berstatus sosial ekonomi kurang makmur sanggup membeli minyak tersebut, padahal bila hukum permintaan dituruti dengan permintaan / demand minyak tanah begitu tinggi , harga bisa melonjak naik melebihi ketentuan Excess Supply Suatu keadaan dimana, pada harga tertentu jumlah yang ditawarkan melampaui jumlah yang diminta. Hal ini terjadi jika harga berada di atas harga keseimbangan. Contoh dari kelebihan penawaran ini adalah penetapanfloorprice harga dasar oleh pemerintah misalnya UMR yang bertujuan menjaga penetapan upah pekerja yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum misalnya Rp. 725. 000 tetapi bila hukum permintaan diikuti maka dengan besarnya jumlah tenaga kerja maka kenyataannya masih banyak angkatan kerja yang bersedia bekerja walaupun dibawah UMR. Harga barang itu sendiri Pajak Harga barang penggant i Faktor yang mempengaru hi Permintaan suatu barang Kemajua n teknologi Perkiraan harga pada masa depan Biaya produksi Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Harga barang itu sendiri Harga barang pengganti Biaya produksi Kemajuan teknologi Pajak Perkiraan harga pada masa depan Pembeli super marginal Penggolongan Pembeli sub marginal Pembeli marginal Penjual marginal Penjual super marginal Penjual sub marginal Penggolongan Penjual Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan Ø Terdapat pembeli atau penjual yang memperoleh keuntungan. Ø Terdapat pembeli atau penjual yang menderita kerugian. Ø Terdapat pembeli dan penjual yang impas Break Even Point. PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBENTUKKAN HARGA PASAR Peranan pemerintah secara langsung Penetapan Harga Minimum Floor Price Penetapan Harga Maksimum Ceiling Price Peranan pemerintah secara tidak langsung Penetapan pajak penjualan Pemberian subsidi penjualanNama: Ria Rizki NIM : K3111050 Judul Skripsi :Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Pemberian Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Pendidikan Seks Siswa SMA Negeri 6 Surakarta Anggota I : Dr.Asrowi, M.Pd _____ Anggota II :
Slides 17 Download presentation TEORI ORGANISASI & ADMINISTRASI TEKNOLOGI Anggota Kelompok 1. Priandanu. A 0910310285 2. Ni Wyn Sintha Avionny 115030101111037 3. Faiqotul Musyarrofah 115030101111057 4. Cindhera Rian Pangestika 11503010777051 5. Roudhlotul Jannah 115030101111036 A. Rumusan Teknologi B. Tipologi Teknologi C. Teknologi dan Struktur Organisasi D. Peran Administrasi dalam Merumuskan Teknologi E. Karakteristik Teknologi F. Kontrol dan Teknologi Informasi A. Rumusan Teknologi § Pengertian Teknologi menurut Umum § Unsur Teknologi dalam Organisasi menurut Hatch 1997 128, yaitu a. Benda-benda atau objek-objek fisik b. Aktivitas atau proses c. Pengetahuan B. Tipologi Teknologi menurut beberapa ahli Organisasi, yaitu sebagai berikut v Joan Woodward v Charles Perrow v James Thompson C. Teknologi dan Struktur Organisasi 1. Teknologi dan Kompleksitas Secara empiris teknologi rutin berkorelasi positif dengan kompleksitas rendah. Makin tinggi rutinitas, makin sedikit jumlah kelompok pekerjaan dan lebih sedikit dibutuhkan keahlian profesional di dalamnya. 2. Teknologi dan Formalisasi Teknologi rutin berkorelasi positif dengan formalisasi. Sebaliknya teknologi non-rutin lebih dibutuhkan ruang dan fleksibilitas, sehingga tingkat formalisasi biayanya rendah. 3. Teknologi dan Sentralisasi Hubungan teknologi dan sentralisasi dimoderasi oleh tingkat formalisasi. Baik sentralisasi maupun formalisasi adalah dua hal yang sama-sama merupakan mekanisme kontrol dalam organisasi. D. Peran Administrasi dalam Merumuskan Teknologi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan Teknologi Organisasi, antara lain Ø Mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya dan kekuasaan dalam teknologi, Ø Karakteristik teknologi baru, dan Ø Pengaruh teknologi terhadap kontrol dalam organisasi. E. Karakteristik Teknologi Menurut Karl Weick , teknologi baru dicirikan oleh sifatnya yaitu – Stochastic – Continous – Abstract F. Kontrol dan Teknologi Informasi • Teknologi Informasi menurut Rod Coombs, David Knights, dan Hugh Willmott adalah Suatu bentuk kontrol manajerial dalam organisasi. • Robbins 1990 270, Teknologi Informasi juga memungkinkan apa yang di sebut dengan desentralisasi semu pseudodecentralization. • Pfeffer 1981 73 memperkenalkan bahwa Teknologi Informasi memiliki sisi negatif karena dapat memungkinkan pengelola organisasi untuk berpura-pura melakukan desentralisasi sembari mempertahankan kontrol yang bersifat sentralis. Joan Woodward menyimpulkan bahwa efektivitas ditentukan bukan hanya oleh struktur, melainkan oleh kesesuaian struktur dan teknologi. Woodward membagi 3 tipe teknologi. – Produksi Unit – Produksi Massa/Besar – Produksi Proses Charles Perrow Teknologi adalah Aksi atau tindakan yang diperbuat seseorang terhadap suatu obyek, dengan atau tanpa bantuan alat atau perangkat mekanis dalam rangka membuat suatu perubahan pada obyek tersebut. – Dimensi Variabilitas tugas Task variability – Dimensi Keteranalisisan analyzability masalah Problem James Thompson membedekan ada 3 Tipe Teknologi, yaitu • Long-linked Technology Teknologi Rantai Panjang • Mediating Technology Teknologi Mediasi • Intensive Technology Teknologi Intensif 1. Long-linked Technology Teknologi Rantai Panjang INPUT A B C D OUTPUT 2. Mediating Technology Teknologi Mediasi Clinet A Transformation Process Clinet B 3. Intensive Technology Teknologi Intensif INPUTS Resources A B C Transformation Process feedback OUTPUT